Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tiga Pilar Filsafat Komunikasi

Membahas mengenai komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan orang cenderung berpikir bahwa komunikasi adalah aktivitas sehari-hari yang terjadi secara rutin tanpa perlu dikaji. Padahal, komunikasi memiliki teori-teori yang mendasarinya. Dengan adanya teori-teori tersebut menandakan bahwa komunikasi merupakan suatu ilmu yang dapat dikaji secara empiris. Oleh karena itulah muncul ilmu komunikasi.

Berbicara tentang ilmu, kita tidak dapat lepas dari induk dari segala ilmu, yakni filsafat. Filsafat dapat diartikan sebagai seni bertanya, dari pertanyaan-pertanyaan itulah muncul berbagai pernyataan yang akan menjadi bibit-bibit ilmu, salah satunya ilmu komunikasi.

Dalam ilmu filsafat, dikenal ada tiga aspek yang menjadi penyangga filsafat, yakni ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Secara singkat ontologi dapat diartikan sebagai hakikat yang membahas apa pengetahuan itu sendiri, epistemologi diartikan sebagai teori atau metoda yang mengkaji mengenai bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan tersebut, sedangkan aksiologi dapat diartikan sebagai kajian mengenai manfaat apa yang diperoleh dari ilmu pengetahuan. Ketiga aspek tersebut dikenal pula sebagai tiga pilar filsafat.

Karena komunikasi merupakan suatu ilmu, maka komunikasi termasuk dalam keluarga filsafat. Dalam komunikasi, ada tiga aspek yang harus dipahami, ketiga aspek tersebut merupakan serapan dari tiga pilar filsafat yang dikembangkan sesuai dengan konteks. Ketiga pilar tersebut adalah sebagai berikut :

Ontologi

Ontologi merupakan teori hakikat, membicarakan apa pengetahuan itu sendiri. Hakikat diartikan sebagai realitas, artinya kenyataan yang sebenarnya, bukan keadaan sementara. Ontologi adalah analisis objek materi dari ilmu pengetahuan, mengenai hal-hal yang bersifat empiris serta mempelajari mengenai apa yang ingin diketahui manusia dan objek apa yang diteliti ilmu.

Ontologi juga dapat diartikan sebagai cabang filsafat mengenai sifat (wujud) atau lebih sempit lagi sifat fenomena yang ingin diketahui. Dalam ilmu pengetahuan sosial ontologi terutama berkaitan dengan sifat interaksi sosial. Menurut  Litle John, ontologi adalah mengerjakan terjadinya pengetahuan dari sebuah gagasa tentang realitas. Bagi ilmu sosial, ontologi memiliki keluasan eksistensi kemanusiaan.

Dalam komunikasi, ontologi berperan mengkaji hakikat komunikasi, yakni mengkaji apa yang dimaksud dengan komunikasi.

Epistemologi

Epistemologi merupakan teori atau metoda yang mengkaji bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan. Epistimologi membahas tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, metode atau cara memperoleh pengetahuan, validitas dan kebenaran pengetahuan. Aspek epistemologi adalah kebenaran (fakta) atau kenyataan dari sudut pandang mengapa dan bagaimana fakta itu benar yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya.

Epistemologi juga dapat diartikan sebagai cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode, dan batasan pengetahuan manusia yang bersangkutan dengan kriteria bagi penilaian terhadap kebenaran dan kepalsuan. Epistemologi pada dasarnya adalah cara bagaimana pengetahuan disusun dari bahan yang diperoleh  dalam prosesnya menggunakan metode ilmiah. Medode adalah tata cara dari suatu kegiatan berdasarkan perencanaan yang matang dan mapan, sistematis dan logis.

Dalam kajian komunikasi, epistemologi berperan menjelaskan metode atau teori komunikasi. epistemologi mengkaji proses komunikasi, atau bagaimana komunikasi itu dilakukan.

Aksiologi

Aksiologi mempelajari tentang manfaat apa yang diperoleh dari ilmu pengetahuan, menyelidiki hakikat nilai, baik itu berisi nilai etika ataupun estetika. Aksiologi adalah menilai mengenai baik buruknya sesuatu yang dilihat dari etika dan estetikanya.

Aksiologi pun dapat diartikan sebagai cabang filsafat yang berkaitan dengan nilai seperti etika, estetika, atau agama. Litle John menyebutkan bahwa aksiologi merupakan bidang kajian filosofis yang membahas nilai-nilai.

Litle John mengistilahkan kajian menelusuri tiga asumsi dasar teori ini adalah dengan nama metatori. Metatori adalah bahan spesifik berbagai teori seperti tentang apa yang diobservasi, bagaimana observasi dilakukan dan apa bentuk teorinya.

”Metatori adalah teori tentang teori” berbagai kajian metatori yang berkembang sejak 1970-an mengajukan berbagai metode dan teori, berdasarkan perkembangan paradigma sosial. Membahas hal-hal seperti bagaimana sebuah pengetahuan itu (epistemologi) berkembang. Sampai sejauh manakah eksistensi (ontologi) perkembangannya dan bagaimanakah kegunaan nilai-nilainya (aksiologis) bagi kehidupan sosial.

Dalam hubungannya dengan komunikasi, aksiologi berperan mengkaji tujuan diadakannya komunikasi, manfaat komunikasi, atau substansi dari dilakukannya komunikasi.

Jadi, tiga pilar tersebut mengkaji tentang apa itu komunikasi, bagaimana komunikasi itu dilakukan, dan manfaat apa yang dapat diperoleh dari komunikasi. Dengan adanya kajian dari ketiga pilar di atas, jika diaplikasikan dalam proses komunikasi, maka komunikasi akan berjalan efektif dan sistematis.

3 komentar untuk "Tiga Pilar Filsafat Komunikasi"

  1. I every time spent my half an hour to read this webpage's articles or reviews everyday along with
    a cup of coffee.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you for your visit and have read this webpage's articles

      Hapus
  2. Mari bergabung bersama kami, agen bolavita, dapatkan penawaran khusus untuk anda yang hari ini bergabung. Dapatkan bonus 10% bila anda memperlihatkan postingan ini kepada kami...
    WA : +62812-2222-995
    hubungi kami segera... Terima kasih

    BalasHapus