tag:blogger.com,1999:blog-73567232228885015752024-03-13T11:02:58.429+07:00Jurnal RozakMelacak Jejak yang BerserakKang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/11142572919845386248noreply@blogger.comBlogger188125tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-88909020269498591662024-01-29T14:09:00.018+07:002024-02-20T14:34:05.592+07:00Timnas Indonesia Era STY, Sang Pencetak SejarahPerjalanan Tim Nasional (Timnas) sepakbola Indonesia pada perhelatan Piala Asia 2024 yang dilangsungkan di Qatar memang terhenti di babak knock-out 16 besar, setelah dihajar Australia 4 gol tanpa balas.<br /><br />Namun, di sebalik itu ada rasa bangga karena dengan lolosnya saja Timnas Indonesia ke babak 16 besar pun merupakan sejarah baru bagi persepakbolaan negeri kita.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://asset.kompas.com/crops/QDdLubHZmNKWbxDtKKUP5JVuFwA=/815x700:4231x2978/750x500/data/photo/2024/01/27/65b447e03ccac.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="266" src="https://asset.kompas.com/crops/QDdLubHZmNKWbxDtKKUP5JVuFwA=/815x700:4231x2978/750x500/data/photo/2024/01/27/65b447e03ccac.jpeg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Timnas Indonesia di Piala Asia 2024 - Dok. Kompas</td></tr></tbody></table><div style="text-align: left;">Capaian itu menjadi prestasi terbaik sepanjang keikutsertaan kita di Piala Asia, sebab jangankan lolos fase grup, untuk jadi kontestan pun sebelumnya kita sangat kesulitan karena harus melalui babak kualifikasi.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Pada Piala Asia 2007 pun kita ada disana karena bertindak sebagai tuan rumah bersama dengan 3 negara Asean lainnya; Thailand, Vietnam, dan Malaysia.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Selain faktor perbaikan sejarah, performa Timnas Indonesia di Piala Asia 2024 pun tak bisa dianggap buruk. Tampil menghadapi raksasa-raksasa asia macam Jepang, Iraq, dan Australia pun kita tidak ciut, meski hasil akhirnya memang kalah namun secara permainan cukup menggairahkan.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div><div style="text-align: left;">Contohnya saat menghadapi tim Samurai Biru kita kebobolan lebih karena kesalahan sendiri, lalu saat menghadapi Australia, secara jumlah gol kita kalah telak, namun itu tak mencerminkan jalannya pertandingan di lapangan, saya tidak akan lupa bagaimana berkali-kali Timnas kita mengurung pertahanan Australia yang sebelumnya jarang sekali terjadi.</div><h4 style="text-align: left;">Peran Pemain Keturunan & Abroad</h4><div style="text-align: left;">Tanpa mengecilkan peran pemain "Lokal" yang berkompetisi di Liga 1, beberapa pemain keturunan yang kini memperkuat Timnas Indonesia turut meningkatkan level permainan kita. Di lini pertahanan Indonesia memiliki 4 pemain keturunan, yakni; Jordi Amat, Elkan Baggot, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, dan Justin Hubner. Di lini tengah kita memiliki Ivar Jenner, sedang di lini serang ada Rafael Struijk.</div></div></div><div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="225" src="https://thumb.tvonenews.com/thumbnail/2024/01/16/65a61b9276b28-timnas-indonesia_1265_711.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Perayaan gol Marselino Ferdinan ke gawang Iraq di Piala Asia 2024 - Dok. TVOne</td></tr></tbody></table><div style="text-align: left;">Selain itu, para pemain abroad atau berlaga di kompetisi luar negeri pun turut andil dalam ciamiknya penampilan Timnas Indonesia, sebut saja Marselino Ferdinand (Belgia), Asnawi Mangkualam (Korea), dan Pratama Arhan (Jepang).</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div><div style="text-align: left;">Bukan tidak mungkin untuk kedepannya Indonesia akan menambah pemain diaspora lagi mengingat masih banyak talenta diaspora yang perlu dipertimbangkan untuk direkrut. Hal ini jangan menjadikan pemain yang berasal dari Liga 1 ciut, justru ini harus dijadikan lecutan untuk terus meingkatkan level permainan agar dapat bersaing secara kualitas.</div><h4 style="text-align: left;">Faktor Shin Tae Young (STY)</h4><div style="text-align: left;">Tidak terlalu berlebihan jika kita sematkan kepada STY sebagai pelatih Timnas tersukses di era sepakbola modern. Mengapa demikian? Sebab di era kepelatihan pria berkebangsaan Korea Selatan itulah Timnas Indonesia senior dan kelompok umur (U-20 & U-23) bisa tembus Piala Asia. Mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu pun berhasil meningkatkan level Timnas baik dari segi permainan maupun rangking FIFA pasca lepas dari banned FIFA.</div></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2024/01/25/img_1428jpeg-20240125012430.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="266" src="https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2024/01/25/img_1428jpeg-20240125012430.jpeg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Young (STY) - Dok. Bolasport</td></tr></tbody></table><div style="text-align: left;">Tentu kita harapkan agar cita-cita Indonesia tembus ranking 100 dunia tercapai secepatnya, mengingat kesempatan itu sangat terbuka bagi kita untuk menambah poin FIFA dengan masih berlaganya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dimana kita tergabung bersama Iraq, Vietnam, dan Filipina.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Meski kita percaya diri menatap laga ke depan, namun harus diingat performa Timnas Indonesia pun bukan tanpa celah, diperlukan peningkatan dalam beberapa faktor seperti meminimalisir sering kurang fokusnya lini pertahanan, serta lini depan kita yang banyak membuang peluang di depan gawang.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Apa pun hasil yang nantinya kita raih, semoga bisa menjadi sejarah manis bagi persepakbolaan negeri ini.</div></div></div>Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-88917073479774236342021-03-18T18:40:00.006+07:002024-01-06T16:35:15.502+07:00Terperangkap dalam Dunia Percetakan - Part 1Terjunnya saya ke dunia percetakan merupakan realisasi dari pernyataan bahwa setiap perkataan adalah do'a. Bagaimana tidak, ide untuk menggeluti mata pencaharian yang saya tekuni saat ini ternyata tak muncul tiba-tiba. <br /><br />Secara sadar atau tidak, sejak masa sekolah menengah atas (SMA) saya sering berujar bahwa kelak akan membuka usaha fotocopian (dulu belum tau ada bisnis percetakan).<br /><br />Menginjak akhir masa SMA saya mulai berkenalan dengan yang namanya Corel Draw lewat mata pelajaran TIK, dari sanalah saya mulai tertarik dengan desain grafis. Semenjak itu saya tekun mempelajari Corel Draw secara otodidak baik itu di Lab Komputer Sekolah maupun di Warnet, karena saat itu saya belum punya komputer sendiri.<br /><br />Ketertarikan saya pada desain grafis terus berlanjut sampai masa kuliah. Kebetulan yang memang kebetulan saya masuk ke jurusan Ilmu Jurnalistik yang mana di dalamnya dipelajari juga matkul Komunikasi Visual dan Grafis, serta matkul Reka Bentuk Surat Kabar. Kedua matkul itu sering bersinggungan dengan perangkat lunak grafis macam Adobe sekeluarga dan Corel sekeluarga.<br /><br />Waktu jaman kuliah juga, saya pertama kali mengunjungi tempat digital printing dalam rangka mencetak poster untuk tugas kuliah. Selayaknya orang yang pertama kali berkunjung ke suatu tempat, berbagai hal yang ada di tempat digital printing saya perhatikan.<br /><br />Ada deretan komputer untuk bagian desain, ada deretan printer, ada juga printer yang ukurannya sungguh <i>badubangdingkleung</i> (belakangan saya tau bahwa itu mesin cetak spanduk/stiker ukuran besar), tak terkecuali memerhatikan para kasirnya 😍<br /><br />Namun saya lebih tertarik ke deretan komputer yang sedang dimainkan oleh para desainer percetakan tersebut. Waktu itu saya melihat bahwa posisi desainer di percetakan itu lumayan keren juga. Selain karena saya berminat di bidang itu, kelihatan kerjanya juga cukup santai, serasa menjalankan hobi tapi dibayar. Mantap kali kan? 😎<br /><br /><div style="text-align: center;"><img alt="Terjerat dalam Dunia Percetakan" border="0" height="225" src="https://2.bp.blogspot.com/-FTiJp7sf1oo/YFM7UOUzOrI/AAAAAAAAC8c/BGQC0jVNVksQmYNQ5k906bIa1zjvt2qYwCLcBGAsYHQ/w400-h225/cetak%2Bjourney.jpg" title="Terjerat dalam Dunia Percetakan" width="400" /></div><br /><div>Dari sanalah mulai terpikir bahwa kemampuan desain saya yang biasa aja, cukup <i>qualified</i> juga untuk bekerja di percetakan. Seiring berjalannya waktu, saya pun terbiasa menerima permintaan desain dari teman dengan imbalan seikhlasnya, baik itu uang, makanan, atau ucapan terima kasih cinta.<br /><br />Meski pernah memimpikan buka usaha fotocopian atau setidaknya bekerja di percetakan, setelah lulus kuliah tentu saya ingin bekerja sesuai bidang yang saya pelajari selama empat tahun dong. Namun sepertinya rejeki saya bukan disana, karena setelah melamar ke berbagai media, nyatanya tak pernah ada panggilan.<br /><br />Akhirnya saya mencoba realistis dengan bekerja di bidang lain, dan diterimalah saya sebagai Staff Administrasi di perusahaan perbankan. Nampak semakin terlihat saja hilalnya perkataan dosen saya tempo hari. Bahwa anak jurnalistik setelah lulus maka pekerjaannya tak akan jauh dari bank.<br /><br />Selain menjadi Staf Administrasi yang tiap hari kerjaannya mengurusi data-data (sesekali berhubungan dengan <i>marketing</i>), saya juga sempat dipindahkan ke kantor cabang untuk mengisi posisi sebut saja <i>Customer Service</i> dan <i>Teller</i> (bergantian).<div><br /><div>Kalau di posisi yang baru saya akan berurusan dengan uang dan berhubungan langsung dengan bermacam-macam wujud dan watak manusia. Salah satu dari manusia itu adalah seorang dosen jurnalistik di salah satu kampus di Bandung. Saya lupa nama beliau, tapi saya ingat betul bahwa rambutnya gondrong.<br /><br />Beliau adalah salah satu nasabah yang baik dan rutin datang ke kantor. Namun, kedatangannya membawa kebahagiaan sekaligus kesedihan. Bahagia karena saya bisa bertemu dan sesekali berbincang dengan orang yang satu <i>circle</i>. Sedihnya beliau selalu menertawakan saya sebab dianggapnya saya adalah manusia yang salah jalan.<br /><br />Singkat cerita, dengan berbagai alasan saya <i>resign</i> dari perusahaan itu. Tapi, sebelum benar-benar keluar tentu saya sudah berburu loker dulu, malah pada hari H <i>resign</i>, sembari berangkat ke kantor untuk yang terakhir kalinya, saya sempatkan mampir ke sebuah percetakan untuk memasukan lamaran kerja sebagai desainer grafis.<br /><br />Dan <i>alhamdulillah</i> ketika itu sedang ada pemiliknya, walhasil langsung <i>interview</i> beberapa saat dan diterima, besok saya langsung diminta masuk kerja. Dalam hati merasa senang, tapi logika berkata bahaya karena saya jadi terlambat masuk kantor.<br /><br />Pengalaman saya di dunia percetakan pun bermula dari sini. Jika penasaran bisa lanjut ke Part 2 ya...</div></div></div>Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-31757865234896804472020-12-26T16:02:00.009+07:002024-01-11T15:53:07.122+07:00Eksodus Pesepakbola Indonesia ke Luar NegeriMembincangkan sepak bola Indonesia tahun 2020, hanya sedikit bahan yang bisa dibahas. Mungkin hanya seputar TC Timnas, atau kompetisi yang mati suri hingga waktu yang tak pasti, akibat larangan pemerintah dan pihak keamanan karena kasus Covid-19 di Indonesia belum terkendali.<br /><br />Tidak berjalannya kompetisi tentu membuat banyak klub merugi, karena meski tidak bertanding para pemain mereka harus tetap digaji, meski hanya setengah harga dari kesepakatan kontrak berdasarkan keputusan PSSI.<br /><br />Beberapa pemain asing yang kontraknya habis di penghujung tahun 2020 pun memilih hengkang ke luar Indonesia. Ya, kepindahan seorang pemain asing dari kompetisi negara satu ke kompetisi negara lain sudah menjadi hal lumrah. Namun akan menjadi kehebohan apabila yang pindah lintas negara itu adalah pemain lokal Indonesia.<br /><br />Menjadi berkah juga, tidak adanya kompetisi tahun 2020 membuat beberapa pemain lokal hengkang atau dipinjam klub dari negara lain. Tentu ini sesuai harapan kita bersama, ada anak Indonesia yang berkiprah di luar negeri. Meskipun bukan hal baru, namun jumlahnya dapat dihitung jari.<br /><br />Hingga tulisan ini dimuat, tercatat ada empat pesepakbola indonesia yang hengkang ke kompetisi luar negeri.<div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3kHiF85poZQFvosDVNoFnrtOzcQ6aWIYxWMTGUhd-Yh5-5oYP0X-590nCQ2CF8lxE-uK_yyowMnNpeD9A4SeXoJEy2I26iifIQ4x-bLL0oigJWTVlh64oDXQoLljHUFnFsgnyCCjE9U1VBNqR9Q5znOwX-CeV2ZohWNct0uwO5iYe2MmWNk-gBuQw2UY/s800/abroad%20a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pemain abroad indonesia 2020" border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3kHiF85poZQFvosDVNoFnrtOzcQ6aWIYxWMTGUhd-Yh5-5oYP0X-590nCQ2CF8lxE-uK_yyowMnNpeD9A4SeXoJEy2I26iifIQ4x-bLL0oigJWTVlh64oDXQoLljHUFnFsgnyCCjE9U1VBNqR9Q5znOwX-CeV2ZohWNct0uwO5iYe2MmWNk-gBuQw2UY/w400-h225/abroad%20a.jpg" title="pemain abroad indonesia 2020" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pesepakbola Indonesia yang berkiprah di luar negeri tahun 2020</td></tr></tbody></table><div><div style="text-align: center;"><br /></div><div><div><div>Pertama, Bagus Kahfi yang dikontrak Jong FC Utrecht dari Barito Putera dengan segala kontroversinya. Lanjut ada Rivaldo Todd Ferre, pemain muda Persipura Jayapura yang dipinjamkan ke Lampang FC yang berkompetisi di Thai League 2. Disusul oleh bek Persija Jakarta, Ryuji Utomo. Meski awalnya santer dikabarkan akan hijrah ke Liga Australia, namun pada akhirnya ia dipinjamkan ke Penang FC, klub yang tahun ini baru promosi ke Kasta tertinggi liga Malaysia.<br /><br />Terbaru dan yang paling menghebohkan adalah dikontraknya pemain muda Madura United, Syahrian Abimanyu, oleh klub fenomenal asal Malaysia, Johor Darul Takzim atau akrab disebut JDT. Selain karena faktor klubnya yang serba wah, juga karena sangat sedikitnya isu kepindahan Syahrian Abimanyu ke JDT hingga cukup mengejutkan publik.<br /><br />Namun, berdasarkan pernyataan pemilik JDT, Tunku Ismail Idris Tunku Mahkota Johor atau TMJ, di laman media sosialnya. Abimanyu tidak akan bermain di JDT 2 seperti yang santer diperbincangkan. Melainkan akan dipinjamkan lagi ke klub luar Malaysia. Karena Syahrian Abimanyu masuk dalam rencana jangka panjang klub.<br /><br />Untuk bermain di JDT 1 pun saat ini nampaknya tidak memungkinkan, karena slot pemain asing ASEAN masih diisi Haris Harun (Singapura) yang menjadi Kapten Tim. Mengharapkan JDT mengorbankan satu slot pemain asing Asia/Bebas pun nampaknya sulit juga. Tapi apapun yang terjadi, saya harap yang terbaik bagi Syahrian Abimanyu.<br /><br />Sebelum empat pemain di atas, sudah ada pemain kita yang masih aktif bermain di kompetisi luar. Sebut saja Yanto Basna yang cukup malang melintang di kompetisi sepakbola Thailand, Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk - Polandia), Witan Sulaiman (FK Radnik Surdulica - Serbia), Brylian Aldama (HNK Rijeka - Kroasia), Luah Mahessa dan Kelana Mahessa (Bonner SC - Kasta 4 Jerman), Elkan Baggott (Ipwich Town - Kasta 3 Inggris), Safarizal Mursalim (Al-Mesaimeer - kasta 2 Qatar), dan mungkin masih ada yang lainnya.<br /><br />Belum lagi jika pemain yang berlaga di kompetisi junior atau pemain-pemain keturunan yang potensial dipanggil Timnas dimasukan ke dalam daftar, mungkin akan bertambah banyak daftar pemain Indonesia yang berkompetisi di luar negeri.<br /><br />Judul tulisan ini mungkin agak bombastis karena kepindahan pemain Indonesia ke luar negeri tahun ini tidak cocok juga disebut eksodus, namun ini semoga menjadi do'a. Karena menurut saya banyaknya pesepakbola Indonesia yang bermain di luar negeri menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Lihat saja Brazil yang pemainnya ada dimana-mana, bahkan di level kompetisi bawah sekalipun.<br /><br />Jangan jauh-jauh deh, coba lihat Korea Selatan dan Jepang yang pemainnya tersebar di liga Eropa, atau tengok tetangga kita, Thailand yang mulai mengekspor pemainnya ke liga yang lebih berkelas. Itu bisa kita jadikan contoh sehingga dapat menaikan kualitas pemain, pamor liga lokal terangkat, pun tak menutup kemungkinan berimbas ke membaiknya prestasi tim nasional.<br /><br />Saya membayangkan, pemain kita ada di berbagai negara, klub-klub Indonesia langganan main di Liga Champion Asia, dan Timnas Indonesia tak lagi bicara AFF dan Sea Games, tapi Piala Asia (kalau piala dunia sadar diri dulu aja hehe). Juga kita tak lagi bicara persaingan dengan Malaysia, Vietnam, Myanmar, bahkan saudara kandung kita Timor Leste, karena itu sangat menjengahkan.</div></div></div></div>Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-16488906990910597982020-11-09T19:53:00.002+07:002024-01-06T16:35:15.449+07:00Prosedur Pembayaran Pajak STNK 1 Tahun di Samsat Outlet<i>Assalamu'alaikum</i> para pengunjung dan pembaca blog Jurnal Rozak.<div><br /></div><div>Postingan ini akan membahas tentang bagaimana prosedur pembayaran pajak STNK 1 tahun di Samsat Outlet. Topik serupa sebenarnya sudah pernah saya buat di postingan berjudul <b><a href="https://www.jurnalrozak.web.id/2017/11/perpanjang-stnk-tahunan-di-samsat-ladies-bandung-timur.html" target="_blank">Perpanjang STNK Tahunan di Samsat Outlet Ladies</a></b>. Namun tak salah juga bila saya kembali membahasnya dengan pengalaman yang lebih baru.<br /><br />Pagi itu saya kembali menyambangi Samsat Outlet untuk membayar pajak motor butut saya. Meski sebenarnya jatuh tempo masa berlaku STNK saya habis dua minggu ke depan, saya pikir lebih baik bayar di awal bulan saja lah. Mumpung sedang ada uang, juga kebetulan ada jadwal lewat ke depan kantor Samsat.<br /><br />Singkat cerita saya tiba di Samsat pukul 9 pagi. Awalnya saya ragu karena dari kejauhan pun sudah terlihat antrean cukup sesak. Tapi kepalang tanggung dan sepengalaman saya proses pembayaran pajak di Samsat Outlet khususnya di <a href="https://bapenda.jabarprov.go.id/samsat-outlet/" target="_blank">Samsat Outlet</a> Bandung Timur cukup cepat.</div><div><br /></div><div>Samsat Outlet ini berlokasi di Komplek Pertokoan Tritan Point, Jl. Raya Cipadung No.35-39, Cibiru, Kota Bandung. Buka hari Senin s/d Jum’at pukul 08.00 – 14.00 WIB, dan hari Sabtu pukul 08.00 – 11.00 WIB.</div><div><br />Kali ini saya tak perlu kebingungan dan tanya-tanya lagi. Setelah parkir motor, langsung saja hampiri Ibu Security yang berjaga di meja yang ada di teras kantor Samsat untuk menyerahkan berkas yang diperlukan.</div><div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-Cn5S0VZysqs/X6k6MNavGCI/AAAAAAAACsw/dlMJK5ORHq0NxByKqQS0FD0Z3gNWF4CmACLcBGAsYHQ/s1792/Daftar%2BSamsat%2BOutlet.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Prosedur Pembayaran Pajak STNK 1 Tahun di Samsat Outlet" border="0" data-original-height="1350" data-original-width="1792" height="301" src="https://2.bp.blogspot.com/-Cn5S0VZysqs/X6k6MNavGCI/AAAAAAAACsw/dlMJK5ORHq0NxByKqQS0FD0Z3gNWF4CmACLcBGAsYHQ/w400-h301/Daftar%2BSamsat%2BOutlet.jpg" title="Prosedur Pembayaran Pajak STNK 1 Tahun di Samsat Outlet" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pendaftaran untuk membayar pajak kendaraan bermotor di Samsat Outlet - Dok. JR</td></tr></tbody></table><div><br />Berkas tersebut antara lain STNK dan lembar SKPD (2 lembaran yang ada di dalam plastik) yang akan diperpanjang, dan KTP Asli sesuai identitas di STNK.<br /><br />Setelah menyerahkan berkas, jangan lupa menulis nama kita di buku tamu sebagai pengganti nomor antrean.<br /><br />Perlu diketahui, samsat yang saya datangi ini adalah Samsat Outlet Ladies, jadi semua pegawainya adalah wanita. Juga Samsat Outlet ini hanya melayani pembayaran pajak 1 tahun. Untuk pajak 5 tahunan harus ke Samsat Induk.<br /><br />Jika sudah menulis nama kita di buku tamu, menepilah dari sana tapi jangan jauh-jauh, karena nanti nama kita akan dipanggil. Khawatir tidak terdengar dan akhirnya kelewat deh.<br /><br />Kalau nama kita dipanggil, segeralah masuk ke dalam ruangan kantor Samsat, dan duduklah di kursi yang kosong. Sebelumnya, di pintu masuk kita akan diperiksa suhu tubuh dan tangan kita disemprot <i>hand sanitizer</i>. <br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-R2qYyTov2r8/X6k6tMFnNoI/AAAAAAAACs4/FoKnevoA2IwhHibkCYhrNtubhmz6PFccwCLcBGAsYHQ/s1792/Bayar%2BSamsat%2BOutlet.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Prosedur Pembayaran Pajak STNK 1 Tahun di Samsat Outlet," border="0" data-original-height="1350" data-original-width="1792" height="301" src="https://2.bp.blogspot.com/-R2qYyTov2r8/X6k6tMFnNoI/AAAAAAAACs4/FoKnevoA2IwhHibkCYhrNtubhmz6PFccwCLcBGAsYHQ/w400-h301/Bayar%2BSamsat%2BOutlet.jpg" title="Prosedur Pembayaran Pajak STNK 1 Tahun di Samsat Outlet" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Loket pembayaran pajak dan loket pengambilan berkas yang sudah divalidasi - Dok. JR<br /></td></tr></tbody></table></div><div><br /></div><div>Di dalam ruangan kita akan menunggu panggilan lagi dari loket pembayaran untuk proses pembayaran pajak. Bila nama kita dipanggil, segera hampiri loket pembayaran.<br /><br />Setelah melakukan pembayaran, kita akan disuruh duduk kembali untuk menunggu panggilan dari loket pengesahan pajak. Di loket inilah nantinya kita akan menerima STNK baru dan SKPD yang telah divalidasi atau dicap.<br /><br />Jika nama kita dipanggil langsung hampiri loket pengambilan, pastikan semua berkas yang diterima lengkap, yakni lembar STNK baru, SKPD yang telah dicap, dan KTP asli atas nama kita.<br /><br />Pastikan juga data-data di STNK sudah benar. Sampai sini proses pembayaran pajak STNK 1 tahunan pun selesai.<br /><br />Durasi dari pendaftaran sampai selesai saya perkirakan sekira 20 menit, jika sedang sepi biasanya bisa lebih cepat lagi.Oh iya, karena masih dalam situasi pandemi, kita diwajibkan memakai masker ya.<br /><br />Itulah prosedur pembayaran pajak kendaraan bermotor tahunan di Samsat Outlet Ladies Bandung Timur. Untuk prosedur di Samsat Outlet lain saya kira tak begitu berbeda atau bahkan mungkin sama.<br /><br />Semoga postingan ini bermanfaat. <i>Wassalamu'alaikum</i> :)</div>Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-57913243383785300512020-10-28T15:46:00.005+07:002024-01-06T17:53:41.679+07:00The Meaning of Competition in Life"Indonesian people do not like competition." So said Gheeto TW in his book, entitled Gol !. The "dislike" parameter can be seen from the attitude of football fans who often act anarchically when their favorite team loses.<div><br /></div><div>Not only supporters, players on the field also tend to be easily provoked by emotions and sometimes even get involved in a fight both with opposing players and with the referee.<br /><br />Perhaps it was their pride that was so high that defeat was despised. Even though defeat is a means of learning to be better next time. That is why the atmosphere of football competition in our country is still not conducive.<br /><br />So, inevitably we have to compare it with overseas competitions. Even if there is still violence, harassment, cheating or anarchy, the competitive atmosphere abroad such as in England, Spain, Germany, Japan, and even our neighboring country Thailand is much better. They still respect, even though they lose; encourage ourselves to keep going and growing.</div><div><br /></div><div>The competition atmosphere is arranged in such a way that it is very tight and exciting. Therefore, it takes mental and physical strength to be able to play in such a tough competition. And, it was precisely the intense competition that made rapid progress.<div><br /><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/-e3do6PzLowM/X5kurc1AWGI/AAAAAAAACo4/rgtj0XKRzT81MHlTJBJlIsDYcoeAxE-NwCLcBGAsYHQ/s640/football-5596790_640.jpg" style="text-align: center;"><img alt="The Meaning of Competition in Life" border="0" data-original-height="427" data-original-width="640" height="266" src="https://3.bp.blogspot.com/-e3do6PzLowM/X5kurc1AWGI/AAAAAAAACo4/rgtj0XKRzT81MHlTJBJlIsDYcoeAxE-NwCLcBGAsYHQ/w400-h266/football-5596790_640.jpg" title="The Meaning of Competition in Life" width="400" /></a></div><br />Brian McBridge (former US national team player) said, "I think competition is very important. Competition produces a lot of good things in a person." So, there is nothing wrong with competition, it actually helps someone discover the greatest potential in themselves.<br /><br />Linguistically, competition or competition comes from two Latin words: com (together) and petere (to seek, to do something seriously). So the spirit of competition is not for the pursuit of one's own gain, but in it there is always a spirit of togetherness.<br /><br />Apart from competition, there is also the word rivalry. So, what is the difference between the two? In Indonesian, the meaning of both is the same. The difference lies in the focus.</div><div><br /></div><div>Rivalry tends to be focused on "beating others", whereas competition is more focused on "beating oneself." We compete not to beat our opponents, but to give the best of ourselves.<br /><br />Usually football competitions are divided into two groups; long and short competitions. Which is more difficult? Each of them has different characteristics.<br /><br />In short competitions, a player must be persistent in fighting so that in about one month they have to maintain their physicality and concentration, from the preliminary round to the end.</div><div><br /></div><div>With a break per match that is usually only two or three days, you can imagine how tired a team can get to the final round. Sometimes the finals even become anti-climax because the players are very tired.<br /><br />However, there is something that is quite surprising, a player who performs very well in short competitions such as the World Cup, Euro, Asian Cup, or the Olympics is not necessarily able to perform well in a competition titled long league or regular that takes place for one season (about one year).</div><div><br /></div><div>It turns out that fighting for a long time is more difficult than fighting for a short time. In regular competition, a player must maintain his fitness in order to perform optimally in one full season.<br /><br />Likewise, life is like a very long competition. Not only physical fitness that must be maintained, but also the fitness of the heart and mind throughout life, not to mention we have to be careful with fouls, blunders, and not suicide.</div><div><br /></div><div>In fact, unlike football competitions which have an end, life doesn't know when and where it ends, a mystery to us but not to its creator.<br /><br />Hopefully there is a lesson. <i>Wassalam</i> :)<br /><br /><b>Reference:</b> Goal! by Gheeto TW (Published by BIP, 2013)<br /></div></div>Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-6345695538205708892020-10-28T13:54:00.001+07:002024-01-06T17:55:00.420+07:00How Drones Can Help the Real Estate IndustryWhile not much is done in Indonesia, more and more real estate managers are turning to photography and video using drones to better market their properties. In some countries, drones are a sight that is often seen above the house to be marketed.<br /><br />Drones help with real estate marketing by grabbing the attention of potential buyers and making them spend more time browsing the properties on offer. Drones offer a fairly complete and interesting perspective, including:<br /><br /><b><span style="font-size: medium;">1. Visual Information at Fair Price</span></b><br /><br />Before drones were accessible to real estate professionals, aerial photography on the property was limited to satellite images (as can be viewed with Google Earth), or images taken during expensive aerial photography sessions on charter planes or helicopters.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-4hxeVdwB6vU/X5kTT_Ja11I/AAAAAAAACoE/ru_tsOHgu80wdeJGhDTt_Zp6uEo6OzpxACLcBGAsYHQ/s640/drone-3453361_640%2B%25281%2529.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img alt="How Drones Can Help the Real Estate Industry" border="0" data-original-height="414" data-original-width="640" height="258" src="https://3.bp.blogspot.com/-4hxeVdwB6vU/X5kTT_Ja11I/AAAAAAAACoE/ru_tsOHgu80wdeJGhDTt_Zp6uEo6OzpxACLcBGAsYHQ/w400-h258/drone-3453361_640%2B%25281%2529.jpg" title="How Drones Can Help the Real Estate Industry" width="400" /></a></div><div style="text-align: left;"></div><br /><div>For a reasonable fee, drones can save on marketing dollars. Drones "streamline" the buying and selling process by providing more visual information. As prices become more affordable, real estate managers can use them for almost any type of property.<br /><br /><b><span style="font-size: medium;">2. Photographing a Large House with a Wider View</span></b><br /><br />Real estate managers need to take every opportunity they have to explain more about the properties they offer. Potential buyers want to know more about the property they are about to buy.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-_D08Dg1dGJY/X5kT1KmURdI/AAAAAAAACoM/KuMag6ZScEA9yaZ5f1vmoCu9Urn83dulQCLcBGAsYHQ/s640/street-534386_640.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img alt="How Drones Can Help the Real Estate Industry" border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="300" src="https://3.bp.blogspot.com/-_D08Dg1dGJY/X5kT1KmURdI/AAAAAAAACoM/KuMag6ZScEA9yaZ5f1vmoCu9Urn83dulQCLcBGAsYHQ/w400-h300/street-534386_640.jpg" title="How Drones Can Help the Real Estate Industry" width="400" /></a></div></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>So a more detailed explanation will benefit everyone. Drone photography and video are very useful for depicting large and unique properties that cannot be shot well from ground level.<br /><br />Drone photography can be used to show off props by a large lake, for example. With ordinary photography, from the front, the house just looks like an ordinary two-story house. There is no way to capture all the details and scenery in one camera frame.<br /><br />When drones are used to take photos, all the important selling points can be seen in one frame. Buyers can be found much faster, and the biggest thing that helps reach a deal is the main photo that shows the scope of the house, yard and the nearby lakeside.<br /><br /><b><span style="font-size: medium;">3. More Personal Display of Property</span></b><br /><br />Drone video can help potential buyers "feel" the atmosphere and get a better picture of a property before they actually visit the property.<br /><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-6kstpYEIMYs/X5kU7wFYvOI/AAAAAAAACog/Bu7vf7t7XZMlze3j3sGA3XHOWhZXqy2bwCLcBGAsYHQ/s640/building-3615682_640.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img alt="How Drones Can Help the Real Estate Industry" border="0" data-original-height="380" data-original-width="640" height="237" src="https://3.bp.blogspot.com/-6kstpYEIMYs/X5kU7wFYvOI/AAAAAAAACog/Bu7vf7t7XZMlze3j3sGA3XHOWhZXqy2bwCLcBGAsYHQ/w400-h237/building-3615682_640.jpg" title="How Drones Can Help the Real Estate Industry" width="400" /></a></div><div><br /></div><div>For example, a drone can record video as it flies along a winding, tree-lined driveway to give an idea of what the road will look like to reach the house. Drones can also take off from backyards and fly over their surroundings to give potential buyers a better view of the area.<br /><br />The look of a property like this can touch the emotional aspect of offering a home because real estate is not only about homes, but also lifestyle. People buy on emotion, and the video captures their attention.<br /><br /><b><span style="font-size: medium;">4. City Tour</span></b><br /><br />Drones are also very helpful for potential buyers who want to find out about a new city. For example, for professionals assigned to other cities they do not know. Drones can help describe the amenities around a property, the atmosphere of a city, and show buyers the landscape or public facilities near a house, for example how close the house is to the beach.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-KzSk3iZ0ScY/X5kUZf377oI/AAAAAAAACoY/OOwjBQE_Mi4wIbCdc00LL6A4K3BfFHhFACLcBGAsYHQ/s640/asia-5392799_640.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img alt="How Drones Can Help the Real Estate Industry" border="0" data-original-height="348" data-original-width="640" height="216" src="https://3.bp.blogspot.com/-KzSk3iZ0ScY/X5kUZf377oI/AAAAAAAACoY/OOwjBQE_Mi4wIbCdc00LL6A4K3BfFHhFACLcBGAsYHQ/w400-h216/asia-5392799_640.jpg" title="How Drones Can Help the Real Estate Industry" width="400" /></a></div><div><br />From the air, potential buyers can see parks, golf courses, lakes, landmarks and other amenities in ways they can't just by looking at maps or satellite photos. This is important because what concerns buyers in commercial real estate transactions is location.<br /><br />The use of drone technology in real estate marketing is still relatively new, and is likely to become an industry standard, as are professional property photos. However, real estate managers also need to take into account some of the problems that may arise, such as privacy concerns for neighbors and the possibility of the drone hitting a person or property.<br /><br />Drone photography also doesn't work well for homes in downtown areas and surrounded by many neighboring homes. Drones are especially useful when used on large, land-based properties, such as plantations, second residences, or outbuildings on the land.</div>Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-88704603098564010922020-10-28T11:19:00.001+07:002024-01-06T17:57:00.370+07:00Penerima Bantuan UMKM atau BPUM, Tepat Sasaran?Sebagai pelaku usaha mikro, saya tentu sumringah ketika menerima kabar akan adanya bantuan pemerintah bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).<br /><br />Bantuan tersebut berupa dana tunai sebesar Rp 2.400.000 per pelaku usaha sebagai tambahan modal untuk mendorong produktifitas usaha yang dijalankan.<br /><br />Bulan Agustus lalu, saya beserta teman-teman Karang Taruna yang kebetulan mereka sedang merintis usaha pakaian Preloved, mendaftarkan usaha kami untuk mendapat bantuan dana yang dimaksud.<br /><br />Apa saja syaratnya?<br /><br />Sesuai info seadanya dan sebagian mencari dari internet, syaratnya antara lain harus memiliki Surat Keterangan Usaha (SKU) dari Desa atau Kelurahan.<div><br /><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-vSENnkd_bOs/X5ju6NeliqI/AAAAAAAACnk/J2V0Y9z3hzsTTmT8174jUNMqsSTrI36LgCLcBGAsYHQ/s640/sku%2Brozak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Penerima Bantuan UMKM, Dana BPUM, Tepat Sasaran, Bantuan usaha kecil" border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="300" src="https://3.bp.blogspot.com/-vSENnkd_bOs/X5ju6NeliqI/AAAAAAAACnk/J2V0Y9z3hzsTTmT8174jUNMqsSTrI36LgCLcBGAsYHQ/w400-h300/sku%2Brozak.jpg" title="Penerima Bantuan UMKM atau BPUM, Tepat Sasaran?" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Surat Keterangan Usaha (SKU) dari Desa atau Kelurahan<br /></td></tr></tbody></table><br />Bagaimana cara mendapatkan SKU?<br /><br />Sebelum menyangkut syarat administrasi, pastikan dulu bahwa kita adalah pelaku UMKM, setidaknya memiliki usaha entah itu berupa warung, jual sayuran, jasa, jualan online, dsb.<br /><br />Sedangkan syarat administrasi yang saya maksud antara lain membuat Surat Permohonan Pembuatan SKU yang harus ditandatangi RT dan RW setempat, juga ditandatangani pemohon di atas meterai 6000.<br /><br />Selain Surat Permohonan Pembuatan SKU, kita juga harus melengkapinya dengan fotocopy KTP dan fotocopy Kartu Keluarga. Bila perlu, lengkapi dengan <i>print out</i> foto usaha kita, cukup 1 sampai 3 foto dicetak di selembar kertas A4.<br /><br />Setelah lengkap, selanjutnya kita bawa berkas tersebut ke kantor desa atau kelurahan dan bilang saja ke petugasnya, mau membuat Surat Keterangan Usaha. Bisanya pihak desa juga sudah paham. Kalau kondisi sedang tidak ada antrian, hari itu juga SKU bisa langsung dibawa pulang.<br /><br />Setelah mendapatkan SKU, bagaimana tahap selanjutnya?<br /><br />Untuk hal ini mungkin pengalaman setiap orang berbeda-beda, karena tiap Kabupaten/Kota memiliki prosedur masing-masing.<br /><br />Pengalaman saya berikut ini adalah untuk UMKM penerima BPUM yang berada di wilayah Kabupaten Bandung.<br /><br />Tahap selanjutnya adalah mendaftarkan usaha kita ke Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, secara online melalui tautan <a href="https://Bit.ly/BIODATAUMKM" target="_blank">https://Bit.ly/BIODATAUMKM</a>.<br /><br />Tautan tersebut akan membawa kita ke halaman Google Form. Disanalah kita akan mengisi data-data sesuai dengan yang tercantum dalam SKU, seperti nama, alamat, usaha yang dijalankan, dan sebagainya.<br /><br />Selain itu, kita juga ditanya perihal besaran omset per bulan, aset yang dimiliki, dan yang paling wajib tentunya adalah Nomor SKU. Mengenai nomor SKU, kita tidak bisa ngasal ya, karena nomor tersebut bersifat unik alias tidak akan ada yang sama dan sudah terdaftar di Desa/Kelurahan.<br /><br />Apabila sudah diisi, periksa kembali jika masih ragu. Jika yakin sudah benar, selanjutnya klik kirim, dan proses pendaftaran pun selesai.<br /><br />Lalu bagaimana lagi?<br /><br />Setelah mendaftar sejatinya tidak ada proses lanjutan, kita hanya menunggu adanya SMS dari bank BRI.<div><br />Saya sendiri tidak menyangka akan lolos verifikasi. SMS dengan nama pengirim BRI-INFO itu masuk sekira 2 bulan setelah mendaftar.<br /><br />Isi pesannya kira-kira begini,<br /><br /><blockquote>Nasabah Yth. Anda terdaftar sebagai penerima Banpres Produktif (BPUM). Untuk verifikasi dan pencairan silakan menghubungi kantor BRI terdekat dengan membawa eKTP.</blockquote><br />Berikut hasil tangkapan layar dari ponsel saya,</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-W5Sk_lHi1IM/X5jvRbwkgXI/AAAAAAAACns/rygauOdlylg9f2w6-Q1d8BUB9rN-0VGZgCLcBGAsYHQ/s719/4869a8c8-0142-42a0-b196-c6dd20fb59a2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="SMS BRI Bantuan Usaha Mikro" border="0" data-original-height="365" data-original-width="719" height="202" src="https://3.bp.blogspot.com/-W5Sk_lHi1IM/X5jvRbwkgXI/AAAAAAAACns/rygauOdlylg9f2w6-Q1d8BUB9rN-0VGZgCLcBGAsYHQ/w400-h202/4869a8c8-0142-42a0-b196-c6dd20fb59a2.jpg" title="SMS BRI Bantuan Usaha Mikro" width="400" /></a></div><div><br />Besoknya, saya langsung mendatangi kantor BRI terdekat. Di sana saya bertemu orang-orang yang memiliki maksud sama, menanyakan kebenaran SMS dari BRI.<br /><br />Meski di SMS cukup mendatangi BRI terdekat, nyatanya tidak sesembarangan itu. Hanya kantor BRI tertentu saja yang bisa memproses bantuan UMKM atau BPUM tersebut.<br /><br />Saya dan yang lainnya pun diarahkan ke kantor BRI yang bisa memproses. Setelah tiba di kantor yang ditunjuk, disana sudah bejubel orang yang memiliki tujuan sama.<br /><br />Langsung saja saya hampiri security dan menyatakan maksud. Security pun meminta saya menunjukkan SMS dari BRI, selanjutnya beliau meminta eKTP untuk diperiksa sekaligus pengganti nomor antrean.</div><div><br /></div><div>Kini, untuk mengetahui apakah kita mendapatkan bantuan BPUM tersebut tak perlu antre di BRI, cukup memasukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Nomor KTP melalui tautan <a href="https://eform.bri.co.id/bpum" target="_blank">https://eform.bri.co.id/bpum</a>. <br /><br />Tak semua dari kami langsung bisa mencairkan dana di kantor BRI tersebut. Ternyata, dana hanya bisa dicairkan di kantor BRI sesuai alamat sebelumnya, atau berdasar domisili kelahiran, entahlah, yang pasti sebagian dari kami dialihkan ke kantor BRI sesuai domisili sebelumnya.<div><br /></div><div>Contoh, saya antre di kantor BRI Cimekar, Kab. Bandung. Disana ada yang dialihkan ke kantor BRI yang ada di wilayah Kecamatan lain asal tempat tinggal pemohon, bahkan ke kota lain seperti Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Bandung, dll.<br /><br />Sekira 3 jam nama saya baru mendapat panggilan. Karena waktu itu jam pelayanan sudah habis, jadi saya hanya diberi formulir pembuatan Tabungan, dan surat-surat pernyataan lain yang diantaranya menyatakan bahwa pemohon tidak sedang menerima pembiayaan KUR atau pembiayaan lainnya.<br /><br />Semua formulir itu saya bawa pulang untuk diserahkan kembali esok harinya setelah diisi.<br /><br />Besoknya saya datang lebih pagi. Ternyata disana sudah mengular antrian, namun saya tak perlu antre lama-lama karena tinggal menyerahkan berkas saja dan tak lama saya pun dipanggil <i>Customer Service</i>.<br /><br />Bersama <i>Customer Service</i> saya hanya bercakap sekejap saja, karena prosesnya hanya menandatangani buku tabungan dan menyerahkan berkas berupa SKU asli, fotocopy Kartu Keluarga, dan 2 buah fotocopy KTP, setelah itu proses selesai. Dana langsung masuk ke tabungan dan bisa di Rp 0,- kan alias dikuras langsung.<br /><br />Begitulah proses awal hingga cairnya dana Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) atau bantuan dana bagi UMKM.<br /><br />Bagi saya, hadirnya bantuan dana bagi pelaku UMKM ini sangat membantu, selain untuk menambah modal, bisa juga untuk mengembangkan usaha dengan menambah aset. Mungkin begitu juga yang dirasakan penerima bantuan lainnya.<br /><br />Saya sendiri memanfaatkan dana tersebut dengan membeli printer untuk melengkapi peralatan usaha percetakan yang saya geluti.<br /><br />Tak disangka, setelah banyaknya pelaku usaha yang mendapat suntikan dana tersebut, banyak pula masyarakat yang ingin mendapatkannya juga. Baik mereka yang asli pelaku UMKM maupun yang cuma ngaku-ngaku.<br /><br />Kepada sesama pelaku usaha UMKM, tentunya saya membantu mereka dengan memberi info sesuai prosedur yang saya jalani waktu itu.<br /><br />Namun, saya merasa terusik pada individu yang hanya mengaku-ngaku memiliki usaha, atau numpang nama ke individu lain yang benar-benar memiliki usaha.<br /><br />Fakta ini saya ketahui karena banyak yang memfotocopy dan print berkas di tempat saya.<br /><br />Sayangnya, saya tak dapat mengatur mereka secara langsung dengan melarang mereka. Demi kesejahteraan bersama, upaya saya hanya sekadar sindiran sambil bercanda saja.<br /><br />Saking berbondong-bondongnya, pihak desa pun mulai curiga sehingga persyaratan diperketat, pun imbauan bahwa setelah dana cair akan ada survei lapangan pun dikeluarkan. Banyak dari mereka yang membatalkan niatnya, tak sedikit pula yang <i>keukeuh</i> dengan pendiriannya. Entah upaya mereka dengan usaha kecil bodongnya itu akan lolos verifkasi atau tidak.</div><div><br /></div><div>Terlepas dari tepat sasaran atau tidaknya niat baik tersebut, yang pasti bagi pelaku usaha mikro dana ini sangat membantu. Karena dari setiap kebijakan pasti ada melesetnya juga.</div></div></div></div>Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-72173028330083541092020-10-03T20:03:00.001+07:002024-01-06T17:57:36.818+07:00Bagaimana Drone Dapat Membantu Industri Real EstateMeski belum banyak dilakukan di Indonesia, semakin banyak pengelola real estate beralih ke <a href="https://www.bestspy.id/drone-terbaik/">fotografi dan video menggunakan drone</a> untuk memasarkan properti mereka dengan lebih baik. Di beberapa negara, drone menjadi pemandangan yang sering terlihat di atas rumah yang akan dipasarkan. <br /><br />Drone membantu pemasaran real estate dengan menarik perhatian calon pembeli dan membuat mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat-lihat properti yang ditawarkan. Drone menawarkan perspektif yang cukup lengkap dan menarik, di antaranya: <br /><br /><b><span style="font-size: medium;">1. Informasi Visual dengan Harga Pantas </span></b><br /><br />Sebelum drone dapat diakses oleh para profesional real estate, foto udara di atas properti hanya terbatas pada gambar satelit (seperti yang dapat dilihat dengan <a href="https://www.jurnalrozak.web.id/2016/08/lima-besar-pencarian-di-google-earth.html">Google Earth</a>), atau gambar yang diambil selama sesi foto udara yang mahal dengan pesawat sewaan atau helikopter. <div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-oW8MHhftbzc/X3h15ZxLjTI/AAAAAAAACls/FP9UmYJLAR0-p8bjDeW-lX2ZPXZgq_C2wCLcBGAsYHQ/s640/santorini-4044972_640.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Bagaimana Drone Dapat Membantu Industri Real Estate" border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="300" src="https://3.bp.blogspot.com/-oW8MHhftbzc/X3h15ZxLjTI/AAAAAAAACls/FP9UmYJLAR0-p8bjDeW-lX2ZPXZgq_C2wCLcBGAsYHQ/w400-h300/santorini-4044972_640.jpg" title="Bagaimana Drone Dapat Membantu Industri Real Estate" width="400" /></a></div><div><br />Dengan biaya yang masuk akal, drone dapat menghemat dana pemasaran. Drone "merampingkan” proses pembelian dan penjualan dengan memberikan lebih banyak informasi visual. Karena harganya menjadi lebih terjangkau, para pengelola real estate dapat menggunakannya untuk hampir semua jenis properti. <br /><br /><b><span style="font-size: medium;">2. Memotret Rumah Besar Dengan Pemandangan Lebih Luas </span></b><br /><br />Para pengelola real estate perlu memanfaatkan setiap peluang yang mereka miliki untuk menjelaskan lebih lanjut tentang properti yang mereka tawarkan. Para calon pembeli ingin tahu lebih banyak tentang properti yang akan mereka beli. <br /><br />Jadi, penjelasan yang lebih mendetail akan menguntungkan semua orang.<a href="https://www.liputan6.com/tekno/read/3690851/fungsi-drone-di-mata-fotografer-profesional"> </a><a href="https://www.liputan6.com/tekno/read/3690851/fungsi-drone-di-mata-fotografer-profesional">Fotografi dan video dengan drone</a> sangat berguna untuk menggambarkan properti yang besar dan unik, yang tidak bisa dipotret dengan baik dari permukaan tanah. <div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-QytUe6T8KhI/X3h1GYj_NVI/AAAAAAAAClQ/B2JCdjezgqEc3c4dZP2g248pyvB8lwX3ACLcBGAsYHQ/s640/lupburg-4810324_640.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Bagaimana Drone Dapat Membantu Industri Real Estate" border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="225" src="https://3.bp.blogspot.com/-QytUe6T8KhI/X3h1GYj_NVI/AAAAAAAAClQ/B2JCdjezgqEc3c4dZP2g248pyvB8lwX3ACLcBGAsYHQ/w400-h225/lupburg-4810324_640.jpg" title="Bagaimana Drone Dapat Membantu Industri Real Estate" width="400" /></a></div><div><br />Fotografi drone dapat digunakan untuk memamerkan properti di tepi danau yang besar, misalnya. Dengan fotografi biasa, dari depan, rumah itu hanya tampak seperti rumah biasa berlantai dua. Tidak ada cara untuk menangkap semua detail dan pemandangan dalam satu frame kamera. <br /><br />Ketika drone digunakan untuk mengambil foto, semua nilai jual yang penting bisa<a href="https://tekno.kompas.com/read/2018/11/11/07090017/teknologi-drone-lampaui-kamera-konvensional?page=all"> </a><a href="https://tekno.kompas.com/read/2018/11/11/07090017/teknologi-drone-lampaui-kamera-konvensional?page=all">terlihat dalam satu frame</a>. Pembeli dapat lebih cepat ditemukan, dan hal terbesar yang membantu mencapai kesepakatan adalah foto utama yang menunjukkan ruang lingkup rumah, halaman, dan tepi danau di dekatnya. <br /><br /><span style="font-size: medium;"><b>3. Tampilan Properti yang Lebih Pribadi </b></span><br /><br />Video yang direkam dengan drone dapat membantu calon pembeli “merasakan” suasana dan mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang sebuah properti sebelum mereka benar-benar mengunjungi properti itu. <br /><br />Misalnya, drone dapat merekam video saat terbang di sepanjang jalan masuk yang berkelok-kelok dan dipenuhi pepohonan untuk memberi gambaran seperti apa jalan untuk mencapai rumah itu. Drone juga dapat lepas landas dari halaman belakang rumah dan terbang di atas lingkungan sekitarnya agar calon pembeli dapat melihat area tersebut dengan lebih baik. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-nJ2hUxh1FeM/X3h2MLJJcwI/AAAAAAAACl4/gHUZbVJbv78l4itrAYOZYxa1WtpfFEgwQCLcBGAsYHQ/s640/drone-2392409_640.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Bagaimana Drone Dapat Membantu Industri Real Estate" border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="265" src="https://3.bp.blogspot.com/-nJ2hUxh1FeM/X3h2MLJJcwI/AAAAAAAACl4/gHUZbVJbv78l4itrAYOZYxa1WtpfFEgwQCLcBGAsYHQ/w400-h265/drone-2392409_640.jpg" title="Bagaimana Drone Dapat Membantu Industri Real Estate" width="400" /></a></div><div><br /><a href="http://ubloger.com/5-hal-yang-dapat-anda-lakukan-di-rumah-selama-karantina/">Tampilan properti</a> yang seperti ini dapat menyentuh aspek emosional dalam menawarkan rumah karena real estate tidak hanya tentang rumah, tetapi juga gaya hidup. Orang-orang membeli berdasarkan emosi, dan video itu mampu menarik perhatian mereka. <br /><br /><span style="font-size: medium;"><b>4. Tur Keliling Kota </b></span><br /><br />Drone juga sangat membantu para calon pembeli yang ingin mencari tahu tentang kota baru. Misalnya bagi para profesional yang ditugaskan ke kota lain yang belum mereka kenal. Drone dapat membantu menggambarkan fasilitas di sekitar properti, suasana kota, dan menunjukkan kepada pembeli bentang alam atau fasilitas publik di dekat sebuah rumah, misalnya seberapa dekat rumah itu ke pantai. </div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-TW1w1AmZUGY/X3h1fM_Y3mI/AAAAAAAAClc/mhkwGlG_-P0CbAS0TJ7sba2TY4rcZidDACLcBGAsYHQ/s640/koobrzeg-4921538_640.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Bagaimana Drone Dapat Membantu Industri Real Estate" border="0" data-original-height="427" data-original-width="640" height="266" src="https://3.bp.blogspot.com/-TW1w1AmZUGY/X3h1fM_Y3mI/AAAAAAAAClc/mhkwGlG_-P0CbAS0TJ7sba2TY4rcZidDACLcBGAsYHQ/w400-h266/koobrzeg-4921538_640.jpg" title="Bagaimana Drone Dapat Membantu Industri Real Estate" width="400" /></a></div><br />Dari udara, para calon pembeli dapat melihat taman, lapangan golf, danau, landmark, dan fasilitas lainnya dengan cara yang tidak dapat mereka lakukan dengan hanya melihat peta atau foto satelit. Hal ini penting karena yang menjadi perhatian pembeli dalam transaksi real estate komersial adalah lokasi. <br /><br />Penggunaan teknologi drone dalam pemasaran real estate ini masih tergolong baru, dan mungkin akan menjadi standar industri, seperti foto properti yang diambil secara profesional. Tetapi, para pengelola real estate juga perlu memperhitungkan beberapa masalah yang mungkin timbul, misalnya masalah privasi para tetangga dan kemungkinan drone itu menabrak seseorang atau sebuah properti.<div><br /></div><div><a href="https://www.jurnalrozak.web.id/2018/01/belajar-fotografi-ponsel.html">Fotografi</a> drone juga tidak berfungsi dengan baik untuk rumah di area pusat kota dan dikelilingi banyak rumah tetangga. Drone sangat berguna ketika digunakan di properti yang luas dan memiliki banyak lahan, seperti perkebunan, tempat tinggal kedua, atau bangunan tambahan di tanah itu.</div></div></div>Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-39869419689621632102020-09-26T08:17:00.011+07:002024-01-06T17:57:55.420+07:00Manéhna nu Ngolébat Deui<i>Manéhna nu kungsi ngancik na ati<br />Ayeuna datang deui, najan ukur na impi<br /><br />Ratusan peuting nyimpen rasa nu teu kaguar<br />Mang taun-taun nyepeng jangji nu teu kakedal</i><br /><br />Harita ngawitan tepang status manéhna masih budak sakola, sedengkeun kuring mahasiswa tingkat akhir. Nya urang papendak téh kusabab kuring kabagéan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di lembur manéhna, pipir Situ, lebah Panjalu.<br /><br />Mangsa KKN, kuring muka posko pelatihan komputer keur budak sakola menengah, manéhna jadi salah sahiji budak nu rutin milu pelatihan.<br /><br />Najan umur kuring leuwih kolot, tapi kuring sabisa-bisa nyobat jiga babaturan jeung barudak nu milu pelatihan. Tujuan na méh maranéhna diajar téh henteu tegang.<br /><br />*<div><br />Najan kaasup leutik kénéh, tapi éta budak téh awakna ngelekeceng jangkung leutik. Malah teu katémbong bubudakeun mun teu disaragam sakola mah.</div><div><br /></div><div>Kulitna teu bodas tapi nyari, mun keur nyéréngéh katémbong aya kempotan na pipina. Ditambah sapopoéna tara leupas ti tiung. Pokona mah pikaresepeun.</div><div><div><br />Manéhna kaasup budak nu tara loba bacéo norowéco, tapi sakalina ngajawab sok pang alusna.<br /><br />"Pinter ieu budak", puji kuring dina haté.<br /><br />Panggih unggal poé boh di pelatihan boh di jalan, kuring jadi sok merhatikeun manéhna. Ditinggal na rupa, ditalungtik na sikap, laun-laun naha jadi timbul kanyaah?<br /><br />Nyaah nu béda, teu biasa. Lain kanyaah guru ka murid, atawa lanceuk ka adi. Aya nu ngageleser na haté mun pareng inget ka manéhna. <br /><br />Tapi pikiran éta langsung kuring cacag na lamunan. Harita kuring sadar diri, pangpangna kana masalah umur nu jauh teuing, aya meureun béda sapuluh taun mah.<br /><br />Rék balaka ngedalkeun asa kumaha nya, engké mun kanyahoan ku babaturan KKN pastina kuring diseungseurikeun, jadi bahan oconan. Sieun ogé disebat boga kelainan. Barina gé manéhna boa acan begér umur sakitu mah.<br /><br />Antukna kuring ngan bisa mendem rasa, sabari usaha mopohokeun. Tapi haté mah teu bisa dibohongan, anggeur we manéhna sok ngolébat dina lamunan.<br /><br />Sakapeung kuring sok noongan na Pésbuk, manéhna katempo jarang <i>aktif</i>. Malah ayeuna mah sakabéh poto jeung status na dihapusan, duka naon sababna.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-DxTxPbp4OSo/X26VrPqtCaI/AAAAAAAACkk/3PrjNsvAhyo_qWBMFAbHoMGZrg8tZ0PQgCLcBGAsYHQ/s640/book-2929646_640.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Manéhna nu Ngolébat Deui , carpon sunda, carita pondok, cerita pondok sunda, carpon romantis, jurnal rozak, carpon rozak, asep abdul rozak, panjalu, sindi sukma kartika, ciamis, situ lengkong" border="0" data-original-height="375" data-original-width="640" height="233" src="https://3.bp.blogspot.com/-DxTxPbp4OSo/X26VrPqtCaI/AAAAAAAACkk/3PrjNsvAhyo_qWBMFAbHoMGZrg8tZ0PQgCLcBGAsYHQ/w400-h233/book-2929646_640.jpg" title="Manéhna nu Ngolébat Deui" width="400" /></a></div><div><br />Peuting kamari, manéhna jol datang na impian. Di alam pangimpian, kuring jeung manéhna leumpang paduduaan mapay jalan, wanci pasosoré.<br /><br />Teu aya paguneman antara urang duaan. Leumpang lempeng wé bari sasakali melong sorotna bulan nu buleud sampurna.<br /><br /><i>Romantis</i>, éta nu dirasakeun kuring harita na pangimpian.<br /><br />Tapi kuat ku kagét, manéhna ujug-ujug ngadengkék kuring, tuluy ngagusur kuring bari seuseurian nepi ka buruan imah Ajengan Wawan.<br /><br />Teu lila Ajengan Wawan kaluar ti imahna geus rapih maké sarung disaléndang sorban, tuluy leumpang muka panto pager.<br /><br />Harita nu ngadengkék téh lumpat nyampeurkeun Ajengan, tuluy salim. Sanggeus kitu rét Ajengan Wawan melong seukeut ka kuring, teu lila ngong <i>Adzan Maghrib</i>.<br /><br />"Hayu ka masigit", ajak Ajengan Wawan.<br /><br />Koréjat kuring hudang sadar tina pangimpian. Rét kana <i>hape</i> nunjukeun jam opat, di masigit kadéngé pupujian, nandakeun sakeudeung deui <i>Adzan Subuh</i>.<br /><br />**<br /><br />Ayeuna manéhna ngeusian deui harepan. Tembang lawas nu ngahaja dipopohokeun ayeuna muter deui na pikiran.<br /><br />Komo ayeuna kaayaan kuring keur sosoranganan. Sababaraha kali kungsi boga patalian jeung nu lian, tapi teu weléh gagal jeung gagal nu kaalaman.<br /><br />Meureun ayeuna mah manéhna geus gedé. Lain meureun deui atuh nya, da umur mah pasti nambahan. Ngan mun ngitung jarak umur nya anggeur wé jeung kuring bédana sapuluh taunan.<br /><br />Teu karasa, asa cik kénéh urang ngawitan tepang, padahal mah geus kaliwat lima taun katukang. Sugan Pangéran masihan kasempetan keur urang paamprok deui najan ukur di jalan. Hayang kuring ngedalkeun rasa nu masih ditahan. Tapi da kumaha atuh, kalakah jadi éra sorangan.<br /></div><div><br /></div><div>***</div><div><br /></div><div><i>Rozak - 26/9/2020</i></div></div>Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-58001410903691159102020-09-23T12:55:00.007+07:002024-01-06T18:18:59.728+07:00Akhir Sebuah HarapanAkhirnya rasa itu terjadi juga.<div><br /></div><div>Dada yang begitu sesak, kadang teriring isak. Keadilan dunia semakin diragui, mengapa kepahitan menimpa berkali-kali?<br /><br />Harapan menjadi hak untuk dimiliki. Bebas kau lambungkan tanpa tepi. Namun jika harap terlalu tinggi, maka siapkanlah hati.</div><div><br /></div><div>Bukan hanya untuk menyambut senyuman, melainkan juga untuk terlukai.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div>Keikhlasan menjadi penawar. Meski berat, itu lebih baik ketimbang terus terkapar. Siang malam meratapi kepedihan.</div><div><br /></div><div>Percuma, hingga air mata terkuras pun tak dapat mengubah keadaan.<br /><br />Bebaskan hati dan pikiranmu, tarik-embuskan nafas panjang bersama angin lalu. Biar jiwa sementara berteman dengan sepi.</div><div><br /></div><div>Kini, giliranmu untuk menghargai diri sendiri.</div><div><br /></div><div><i>Bandung - 23/09/2020</i></div></div>Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-78821635938226522342020-09-20T08:10:00.001+07:002024-01-06T16:35:15.496+07:00Penawar Rindu (Sejuta Do'a)Angin sampaikan pesan ini<br />Biar rindu berbisik kepada hati<br />Dulu kasih indah berlayar menepi<br />Apakah bisa kembali bersenadi<br /><br />Apakah ada cinta sempurna<br />Adakah hati yang tak bisa luka<br />Aku manusia berlumurkan dosa<br />Tak pantas bagiku melawan takdirnya<div><br /></div><div>Berfatwa cinta Hati bicara<br />Berdo'a kusebut namamu pemilik cinta<br />Izinkan aku merasakan indahnya dunia<br />Walau mataku tak dapat melihatnya<br /><br />Bisakah sedektik menjadi aku<br />Menyelami rasa menggunung menantimu<br />walau bertangis mengasuh rasa tak kan mampu<br />Karena penawar rindu hanyalah dengan bertemu<div><br /></div><div>***</div><div><br /></div><div><i>Sumber: <a href="https://www.youtube.com/watch?v=MtFLqJrCsJk" target="_blank">Penawar Rindu (Sejuta Do'a 3) - Sigma feat Afliq</a></i></div></div>Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-26781618328329922002020-09-20T07:55:00.001+07:002024-01-06T16:35:15.454+07:00Meredam Kerinduan (Sejuta Do'a)Untukmu yang selalu terjaga<br />Entah siapa dan dimana saat ini<br />Ketika rindu bertanya kepada hati<br /><br />Hati melukis bilangan cinta penuh harapan<br />Mengurai tiap aksara asa dalam do'a<br />Menggenggam erat tiap penantian bersama tuhanku<div><br />Beribu rasa yang tumbuh<br />Bukan harus ditebang dalam kerinduan<br />Namun disemai menjadi rasa penuh keikhlasan<br /><br />Jika nanti aku jatuh cinta<br />Semoga cintaku kepadanya<br />Tak sebesar cintaku kepada pemilik hatiku ini<br /><br />Jika tiba pula nantinya aku menggunung rasa<br />Bahwa aku telah siap mengikhlaskan<br />Karena cinta bukan sekadar cinta<br />Tapi juga meredam kerinduan<br /><br />***<br /><br /><i>Sumber: <a href="https://www.youtube.com/watch?v=Ws0eBhHfarg" target="_blank">Meredam Kerinduan (Sejuta Do'a) - Sigma Entertainment</a></i></div>Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-78320511528791037242019-10-20T19:52:00.001+07:002024-01-06T17:58:23.494+07:00Wakaf Produktif, Solusi Strategis Permasalahan Umat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Membincang wakaf, kita kenal suatu istilah: pahala yang mengalir meski telah meninggal. Tapi tahukah Anda, wakaf tidak saja berbicara tentang pahala. Tidak pula berbicara tentang seseorang mewakafkan lahan untuk masjid atau pemakaman. Lebih jauh, ada permasalahan keumatan yang berupaya diatasi dari hasil wakaf.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah yang kini kita kenal Wakaf Produktif. Aset wakaf diproduktifkan sedemikian rupa, hingga hasilnya dapat dimanfaatkan untuk peruntukkannya (<i>mauquf alaih</i>). Dari penentuan <i>mauquf alaih</i> inilah, wakaf bisa diarahkan untuk menyelesaikan masalah strategis umat dengan amat spesifik, sesuai dengan kondisi masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-f4axr64gC2M/Xaxu-6zSw7I/AAAAAAAACUU/xOsKf8cAaD8ibE0Qy9luE5zzLYCMB9SjQCLcBGAsYHQ/s1600/wakaf%2Bzakat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Wakaf Produktif, Solusi Strategis Permasalahan Umat" border="0" data-original-height="332" data-original-width="664" height="160" src="https://3.bp.blogspot.com/-f4axr64gC2M/Xaxu-6zSw7I/AAAAAAAACUU/xOsKf8cAaD8ibE0Qy9luE5zzLYCMB9SjQCLcBGAsYHQ/s320/wakaf%2Bzakat.jpg" title="Wakaf Produktif, Solusi Strategis Permasalahan Umat" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Sumber: <a href="https://www.maips.gov.my/index.php?option=com_sppagebuilder&view=page&id=131&Itemid=847&lang=ms">www.maips.gov.my</a></span><br />
<br /></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam tulisan ini, kita akan membahas bagaimana suatu lembaga mengelola wakaf produktif, dan menghasilkan omset. Omset ini, atau bersihnya profit digunakan untuk kepentingan publik. Sebab, masih banyak PR negara, yang sebenarnya memerlukan dukungan masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Harus diakui, bahkan negara sekalipun tidak akan mampu menyelesaikan semua masalah. Sebab itu, wakaf merupakan solusi,- jika kita melihat dari sejarah – bagaimana lembaga-lembaga wakaf ini begitu aktif, bahkan disebutkan pakar sejarah Islam, ustaz Asep Sobari, wakaf dapat menutup defisit negara. Dalam skala mikro, wakaf pun tentunya menjadi solusi bagi lingkungan sekitar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di era Rasulullah, salah satu contoh yang tersohor adalah keberadaan sumur wakaf Utsman bin Affan. Saat itu, karena berada dalam periode kekeringan, tak ada sumber air yang mengalir kecuali dari sumur Raumah milik seorang Yahudi. Setelah dibeli oleh Utsman bin Affan, sumur tersebut diwakafkan untuk memenuhi kebutuhan air minum satu kota Madinah secara gratis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak hanya dimanfaatkan untuk air minum, sumur tersebut menjadi sumber mata air lahan di sekitarnya hingga akhirnya ditanam kebun kurma. Hasil budidaya kurma itu kemudian dipakai untuk kesejahteraan umat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hingga kini, wakaf tersebut masih dapat dirasakan umat. Di tanah wakaf Utsman, dibangun hotel bintang lima dekat Masjid Nabawi. Setengah keuntungan disalurkan untuk anak yatim, sementara setengahnya lagi dibuat rekening atas nama Utsman bin Affan untuk kemudian diproduktifkan lagi agar manfaat meluas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahukah Anda, Wakaf Produktif ini tidak hanya terjadi pada era Rasulullah. Pada zaman dulu, wakaf merupakan penopang daulah-daulah Islam. Bahkan, dikatakan bahwa 1/3 – 2/3 tanah di suatu negara adalah wakaf.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibn Daqmaq dalam <i>al-Intishar</i> menyebut bahwa Shalahudin al-Ayyubi pernah mewakafkan lahan perikanan di daerah Nastru. Dari penghasilan rutin sebesar 17.500 dinar, dana ini kemudian dipakai untuk memenuhi kebutuhan golongan janda dan anak yatim.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Wakaf Produktif di Indonesia</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh tersebut ada di masa lampau. Lalu bagaimana dengan masa sekarang? Apakah masih relevan? Tentu. Universitas tertua di Mesir, Al Azhar, contohnya. Al Azhar banyak mengelola wakaf produktifnya di bisnis-bisnis perkebunan, apartemen, dan hotel, yang profitnya bisa menopang seluruh aktivitas pendidikan, riset, beasiswa, dan dakwah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia sendiri, patut disyukuri bahwa wakaf produktif yang merupakan suatu spirit baru. Undang-Undang Wakaf Tahun 2004 sudah bukan lagi wacana, tetapi sudah dipraktikkan di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa di antaranya mulai menunjukkan kemajuan yang patut dibanggakan dan dicontoh nazhir-nazhir yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Lumajang, misalnya. Di bawah pengelola wakaf (<i>nazhir</i>) Muhammadiyah, SPBU dibangun di atas tanah wakaf. Dilansir dari <i>Tabloid Alhikmah</i> edisi 136, SPBU dengan nama Syirkah Amanah itu mampu menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp1.659.306.961 pada tahun 2016 saja.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-W-qEZ8qA7YA/XaxoHEUtTCI/AAAAAAAACUI/CL-YKmY5Ny4DiA5vRW957WZ1ytgdfCW6wCLcBGAsYHQ/s1600/spbu%2Bsyirkah%2Bamanah%2Bpdm%2Blumajang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Wakaf Produktif, Solusi Strategis Permasalahan Umat, spbu syirkah amanah pdm lumajang" border="0" data-original-height="270" data-original-width="480" height="180" src="https://3.bp.blogspot.com/-W-qEZ8qA7YA/XaxoHEUtTCI/AAAAAAAACUI/CL-YKmY5Ny4DiA5vRW957WZ1ytgdfCW6wCLcBGAsYHQ/s320/spbu%2Bsyirkah%2Bamanah%2Bpdm%2Blumajang.jpg" title="SPBU Syirkah Amanah PDM Lumajang" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">SPBU Syirkah Amanah PDM Lumajang - Sumber: <a href="https://sangpencerah.id/2016/11/layak-ditiru-berikut-ini-lima-spbu-milik-muhammadiyah-yang-membanggakan/" target="_blank">www.sangpencerah.id</a></span><br />
<br /></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil dari usaha wakaf produktif ini sebagiannya digunakan untuk keberjalanan gerakan dakwah Muhammadiyah. Sementara sebagiannya lagi, disisihkan untuk para supir truk yang mengisi BBM di Syirkah Amanah, juga untuk mendanai panti asuhan dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berdiri di lahan wakaf yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Jawa Barat, tepatnya di Bandung, kita bisa menengok Rumah Makan Ampera berbasis wakaf produktif. Restoran yang dikelola Sinergi Foundation ini setiap bulannya menghasilkan ratusan juta. Dan hasilnya, dipakai untuk mendanai sejumlah program kesehatan seperti rumah bersalin dan program pendidikan yakni sekolah setara SD.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-6AbvsQZQ0Lg/XaxmaXlZ2RI/AAAAAAAACT0/eLPmkia24-s8ISWwNxs9Rnbwe1Q0abcUACLcBGAsYHQ/s1600/ampera%2Bberbasis%2Bwakaf.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="ampera berbasis wakaf, Wakaf Produktif, Solusi Strategis Permasalahan Umat" border="0" data-original-height="412" data-original-width="620" height="212" src="https://3.bp.blogspot.com/-6AbvsQZQ0Lg/XaxmaXlZ2RI/AAAAAAAACT0/eLPmkia24-s8ISWwNxs9Rnbwe1Q0abcUACLcBGAsYHQ/s320/ampera%2Bberbasis%2Bwakaf.jpeg" title="Ampera Berbasis Wakaf" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Warung Nasi Ampera, Usaha Wakaf yang Dikelola Wakafpro Sinergi Foundation - Sumber: <a href="https://www.kiblat.net/2018/02/12/mengintip-warung-nasi-ampera-usaha-wakaf-yang-dikelola-wakafpro-sinergi-foundation/" target="_blank">www.kiblat.net</a></span><br />
<br /></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Masih dikutip dari <i>Tabloid Alhikmah</i> edisi 136, pengelolaan wakaf yang tak kalah luar biasa pun datang dari Malang. Proyek wakaf bernama Al Khaibar ini berwujud ruang rawat inap VIP di RS Unisma, Malang. Seiring waktu, asset pun berkembang menjadi tiga buah minimarket dan sebuah restoran. Total asset nazhir kini ditaksir mencapai 7 miliar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-CJhJmAhGx8Q/XaxnFY_ZqnI/AAAAAAAACT8/EpPIhjF-aaQ3zzpMAugx-6uCyC1qvvuWwCLcBGAsYHQ/s1600/sukses%2Bkelola%2Brumah%2Bsakit%2Bnazhir%2Bwakaf%2Bproduktif%2Bini%2Bmerambah%2Bminimarket.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Wakaf Produktif, Solusi Strategis Permasalahan Umat, minimarket al khaibar, wakaf produktif di bidang retail" border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="240" src="https://3.bp.blogspot.com/-CJhJmAhGx8Q/XaxnFY_ZqnI/AAAAAAAACT8/EpPIhjF-aaQ3zzpMAugx-6uCyC1qvvuWwCLcBGAsYHQ/s320/sukses%2Bkelola%2Brumah%2Bsakit%2Bnazhir%2Bwakaf%2Bproduktif%2Bini%2Bmerambah%2Bminimarket.jpg" title="Minimarket Al Khaibar, Wakaf Produktif di Bidang Retail" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Minimarket Al Khaibar, Wakaf Produktif di Bidang Retail - Sumber: <a href="https://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/sukses-kelola-rumah-sakit-nazhir-wakaf-produktif-ini-merambah-minimarket-" target="_blank">www.bimasislam.kemenag.go.id</a></span><br />
<br /></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengelolaan wakaf produktif di Malang ini tidak hanya memperbesar aset wakaf, tetapi juga berkontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat setempat. Keuntungan pengelolaan aset wakaf secara produktif ini juga disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan secara berkelanjutan kepada guru-guru diniyah, imam masjid, dan pihak-pihak “kecil tak tersentuh” lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat fakta ini, kita boleh merasa optimis. Bahwa kini, wakaf produktif sebetulnya tengah berkembang ke arah yang lebih maju. Tentunya peran kita semua untuk menyampaikan fakta-fakta ini agar masyarakat memandang positif kegiatan wakaf.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan lebih jauh, wakaf-wakaf produktif tersebut dapat ditiru para nazhir lain yang pemikirannya belum terbuka. Bahwa wakaf sejatinya tidak terhenti pada pembangunan masjid, pemakaman, atau madrasah. Ada isu-isu keumatan yang bisa diselesaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat permasalahan negeri saat ini, kita semua sepakat betapa perlunya sinergi dari pelbagai bidang untuk memberikan solusi terbaik. Diperlukan lintas disiplin untuk saling membantu, tidak hanya mengandalkan pemerintah. Geliat wakaf saat ini, seyogyanya dapat dimanfaatkan untuk mengentaskan permasalahan negeri, bahu membahu menjadi kawan seperjuangan pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika satu lembaga adalah riak, maka lembaga-lembaga yang berkolaborasi adalah ombak besar. Melalui kolaborasi lembaga dengan kompetensinya masing-masing, ikhtiar bersama untuk menggiatkan wakaf ini akan menggelinding, membesar, dan menjadi bagian dari solusi yang berarti untuk nafas zaman, ke depan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Artikel ini dibuat untuk membantu <b><a href="https://bimasislam.kemenag.go.id/" target="_blank">Kemenag RI</a></b> dalam membuka lebih lebar <b><a href="https://literasizakatwakaf.com/" target="_blank">literasi tentang wakaf</a></b>.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-85019500116537364812018-11-17T23:30:00.000+07:002024-01-06T16:35:15.500+07:00Pesan Misterius Ian, antara Miris dan Idealis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Sabtu malam, atau akrab disebut Malam Minggu, konon merupakan waktu yang cukup horror bagi muda-mudi yang tak memiliki kekasih hati #huekcuih.<br />
<br />
Bagi saya sih Sabtu Malam, Malam Minggu, atau apalah sebutannya, tidaklah memiliki kespe-sialan, sama seperti malam-malam yang lain, kecuali malam jum'at, dimana pada malam itu masyarakat terbelah menjadi dua kubu, kubu A berpandangan bahwa malam itu adalah malam penuh berkah, sebagian besar masyarakat mengisinya dengan mengadakan pengajian atau yasinan, bahkan ada yang merutinkan sunnah rasul pada malam itu, entah sunnah rasul mana yang mereka maksud.<br />
<br />
Di lain sisi, ada kubu B yang menganggap bahwa Malam Jumat adalah malam puncak setan-setan bergentayangan. Acara-acara bertemakan misteri, horror, dan sejenisnya di TV atau kanal Yutub pun rutin tayang pada Malam Jumat. Diantaranya yang masih eksis; On The Spot Malam Jumat, dan Jurnal Risa.<br />
<br />
Kembali ke Malam Minggu. Ada apa di Malam Minggu? Timbul pertanyaan.<br />
<br />
Ponsel Oppo A5S second yang saya beli secara tunai tetiba bergetar, setelah diperiksa rupanya ada pesan WA masuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kapan nikah zak?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitulah isi pesannya, langsung pada intinya, tanpa salam pembuka atau pun basa-basi biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pesan tersebut dikirimkan oleh Ian, pria gempal yang sudah saya kenal hampir sewindu lamanya. Hanya saja semenjak lulus kuliah kami langka berjumpa, karena ia memutuskan untuk meniti karir di kampung halamannya, yakni di Kuvukiland.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mendapat pesan demikian tentu saya tak langsung menjawab, malah saya balik bertanya, ada apa gerangan ia bertanya demikian?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-0cmB4TobL1s/W_DADsXI95I/AAAAAAAACMY/8vTMOH1uIFkBS0jsOZqsSjV61z9NAZqpQCLcBGAs/s1600/whatsapp%2Bmessage.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pesan Misterius Ian, Whatsapp, Whatsapp Message, Misterious Message, Alfian Qusyairi, Asep Abdul Rozak, Jurnal Rozak, WA, Malam Minggu, Kapan Nikah" border="0" data-original-height="303" data-original-width="500" height="192" src="https://3.bp.blogspot.com/-0cmB4TobL1s/W_DADsXI95I/AAAAAAAACMY/8vTMOH1uIFkBS0jsOZqsSjV61z9NAZqpQCLcBGAs/s320/whatsapp%2Bmessage.jpg" title="Pesan Misterius Ian" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah ditelisik secara asyik #krik, ia mengaku tak memiliki maksud khusus dari pertanyaan misterius tersebut. "KAPAN NIKAH. Hanya tema untuk mengisi kekosongan di malam minggu, daripada melamun sembari memutar lagu sendu", ungkapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pikirnya, mungkin tema ini layak dijadikan bahan diskusi para <i>singlelillah</i>, yang memang secara usia sudah masuk dalam kriteria ideal pemerintah untuk menikah. Bukannya kami tidak mau menikah, kami dijamin masih normal. Hanya saja kami masih menanti takdir Tuhan, mendatangkan jodoh pilihan, tanpa melalui pacaran. #hmmmm1jambersamanisasamyang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembahasan mengenai pertanyaan kapan menikah sudah bukan lagi menjadi hal yang tabu, bahkan telinga dan mata saya seolah sudah tak mau lagi melahap materi-materi yang membahas hal tersebut, seiring banyaknya orang yang mempermasalahkannya secara berlebihan hingga viral di media sosial.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun jika dijadikan tema diskusi para jomblo dalam lingkup yang tertutup mungkin asik juga, ditambah bumbu-bumbu curhatan asmara yang kandas, bahkan nasib ditinggalkan dia dikala masih berstatus gebetan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terdengar miris memang. Tapi bicara-bicara, soal nikah itu tidak bisa dipaksakan. Harus dipersiapkan secara matang, mulai dari biaya perangkat ijab kabul, mahar, sewa tenda, catering, dangdut, dekorasi balon dan badut sulap (kalau ada), bahkan yang terpenting adalah ada atau tidaknya sang calon mempelai wanita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konklusi dari diskusi yang kerap kami (biasanya saya, Ian, dan Ijal) lakukan itu tak pernah jauh dari fakta-fakta yang ada, bahwa banyak di luar sana seorang kakek menikah dengan daun muda, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, simpulan dari diskusi kami adalah mungkin jodoh kami belum lahir ke dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Have a nice night</i> Mblo... Wik wik wik</div>
</div>
Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-40343264033771244702018-10-19T18:44:00.001+07:002024-01-06T16:40:32.343+07:00Leuncang, Cileuncang dan Leuncangeun<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<i>Cileuncang</i> merupakan kata dalam bahasa Sunda yang berarti genangan air hujan. <i>Cileuncang</i> berasal dari kata <i>ci</i> atau <i>cai</i> yang berarti air, dan <i>leuncang</i> yang berarti... hhmmm... inilah yang ingin saya ketahui. Kita pikirkan bersama-sama.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam Kamus Lengkap Bahasa Sunda-Indonesia karya Budi Rahayu Tamsyah terbitan Pustaka Setia (2003), <i>cileuncang</i> diartikan sebagai air hujan yang tidak terserap tanah dan kemudian menggenang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi sudah jelas <i>cileuncang</i> itu artinya genangan air. Jika mengacu pada arti bahwa <i>cileuncang</i> atau <i>cai leuncang</i> adalah genangan air, secara radikal saya mendefinisikan bahwa kata <b>leuncang</b> memiliki padanan kata <b>genangan</b>. Cukup logis kan?</div></div></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-DXWSTdK7ef0/W8nCy2I5LvI/AAAAAAAACKA/JUXSUz2VduIKfnLPDzGtuYIm2zmtYYgUQCLcBGAs/s1600/genangan%2Bair%2Bhujan.jpg"><img alt="Leuncang, Cileuncang dan Leuncangeun, genangan air hujan, hujan meninggalkan genangan, mantan meninggalkan kenangan" border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="265" src="https://4.bp.blogspot.com/-DXWSTdK7ef0/W8nCy2I5LvI/AAAAAAAACKA/JUXSUz2VduIKfnLPDzGtuYIm2zmtYYgUQCLcBGAs/w400-h265/genangan%2Bair%2Bhujan.jpg" title="Leuncang, Cileuncang dan Leuncangeun" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya, ada kata lain dalam bahasa Sunda yang mungkin berhubungan dengan kata <i>leuncang</i>, yakni <i>leuncangeun</i> yang berarti <i>tinea pedis</i>.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tinea_pedis" target="_blank"><i>Tinea pedis</i></a> adalah sebuah infeksi jamur pada kulit, biasanya terdapat di antara jari kaki yang disebabkan oleh jamur parasit. <i>Tinea pedis</i> dikenal awam sebagai kutu air.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Hubungan yang memungkinkan antara <i>cileuncang</i> dan <i>leuncangeun</i> terletak pada suatu aktivitas dimana ketika seorang anak bermain-main di genangan air hujan (cileuncang), maka anak tersebut berpotensi terserang kutu air (leuncangeun).</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">Namun, yang masih menjadi misteri, apa arti sebenarnya dari kata <i>leuncang</i>? Apa mungkin kata <i>leuncang</i> memang tidak bisa berdiri sendiri? Alias harus dilengkapi imbuhan atau <i>rarangkén</i> baik di awal seperti pada kata <i><b>ci</b>leuncang</i>, maupun di akhir seperti dalam kata <i>leuncang<b>eun</b></i>?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Entahlah. Jika ada diantara pembaca yang mengetahui arti dari kata<i> leuncang</i>, silakan jangan sungkan untuk berbagi ilmu di kolom komentar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Wassalam :)</div></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: left;">
</div>
</div>
</div>
</div>
Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com18tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-89271199276030708642018-10-06T07:41:00.002+07:002024-01-06T16:35:15.504+07:00Pengguna Obat Kumur Amatir<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Tiga hari yang lalu, saya membeli <i>Mouthwash</i> atau awam lebih mengenalnya sebagai obat kumur. Alasan pembeliannya disebabkan saat ini di rumah saya tidak memungkinkan untuk menyikat gigi, karena air sumur sedang terkontaminasi bangkai tikus.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">Pikir saya, obat kumur bisa menjadi pengganti nyikat gigi. Soalnya dulu, waktu <i>study tour</i> ke Baduy Luar selama beberapa hari, saya lupa membawa seperangkat alat menyikat gigi, untunglah waktu itu ada teman yang membawa dan sedia berbagi obat kumur yang sekilas mirip spirtus. Saya menerka mungkin rasanya <i>mint</i> atau <i>bubblegum</i>. Namun terkaan itu salah besar, karena sesaat setelah berkumur, mulut saya serasa terbakar, ternyata rasanya panas... Huek...</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Berangkat dari pengalaman tersebut, maka kali ini saya membeli obat kumur merk Presiden warna merah muda, dengan warna yang feminin mungkin rasanya akan lebih lembut seperti kamu. Di sana tertulis memiliki spesialisasi pada gigi sensitif, dan yang terpenting adalah <i>no alcohol</i>.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-CQAO5E1lyrs/W7__XRrm8DI/AAAAAAAACI8/Jlf-7UuJKW4360H50fJciBXu-1YA85I1ACLcBGAs/s1600/pepsodent%2Bsensitive%2Bexpert.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pengguna Obat Kumur Amatir, mouthwash, pepsodent, obat kumur" border="0" data-original-height="241" data-original-width="400" height="192" src="https://2.bp.blogspot.com/-CQAO5E1lyrs/W7__XRrm8DI/AAAAAAAACI8/Jlf-7UuJKW4360H50fJciBXu-1YA85I1ACLcBGAs/s320/pepsodent%2Bsensitive%2Bexpert.jpg" title="Pengguna Obat Kumur Amatir" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya saya tidak tahu pasti bagaimana cara penggunaannya yang <i>shahih</i>, baru setelah menelisik kemasan botolnya, ternyata instruksi pemakaian ada di bagian belakang dengan menggunakan font PT Sans ukuran 5-8 pt.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Di sana dijelaskan bahwa takarannya adalah 20ml, dengan tutup botol kemasan sebagai gelas takar (sudah dilengkapi ukuran takar) dan digunakan 2 kali sehari setelah menyikat gigi. Jadi terjawab sudah ya, obat kumur bukan pengganti menyikat gigi, mungkin hanya setara suplemen makanan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lalu durasi berkumur yang disarankan kira-kira 30 detik, tapi setelah mencoba saya hanya mampu berkumur sekira 10 detik, selain karena pegal juga ternyata rasanya sama saja, panas.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Terhitung sudah tiga hari saya berstatus sebagai pengguna obat kumur, tidak ada perubahan signifikan pada gigi saya, masih tetap dipenuhi lubang dan karang gigi, hanya saja mulut saya menjadi sedikit lebih segar, dan taraf hidup saya terasa lebih mewah.</div></div>
</div>
</div>
Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/03887492584650584972noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-90518869689347915962018-09-27T09:00:00.000+07:002024-01-06T16:35:15.506+07:00Jalan Juara Kian Nyata<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Tercatat hingga pekan ke 23, Persib Bandung masih nyaman bertengger di puncak klasemen Liga 1 Indonesia dengan raihan 44 poin, beda 6 poin dari PSM Makassar yang mengintip di posisi kedua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil ini tak lain imbas dari konsistensi skuad asuhan Abah Gomez yang rutin meraup poin di setiap laga, baik kandang maupun tandang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, faktor dari tim lain yang menjadi pesaing utama pun turut memengaruhi. Tercatat ada PSM Makassar, Bali United, Madura United, Persija Jakarta, Bhayangkara FC, dan Barito Putera yang membuntuti. Sayangnya, mereka gagal memangkas jarak di pekan terakhir karena tak mampu meraih poin maksimal di saat raihan poin Persib terus melaju.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini semakin membuat Persib di atas angin, jalan juara kian nyata, dengan sebelas laga tersisa, bukan tak mungkin skuad Maung Bandung keluar sebagai juara sebelum melakoni semua laga.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-H0z1bsUdD8s/W7_7oN3wFYI/AAAAAAAACIg/Li7IyJTMFdYlb5xW5ZFvPi2ahw6i7pJugCLcBGAs/s1600/jalan%2Bterbuka.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Jalan Juara Kian Nyata, jalan terbuka, jalan sepi, highway" border="0" data-original-height="343" data-original-width="600" height="227" src="https://3.bp.blogspot.com/-H0z1bsUdD8s/W7_7oN3wFYI/AAAAAAAACIg/Li7IyJTMFdYlb5xW5ZFvPi2ahw6i7pJugCLcBGAs/s400/jalan%2Bterbuka.jpg" title="Jalan Juara Kian Nyata" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan hal aneh mengingat data statistik performa Persib musim ini, terutama memasuki putaran kedua cukup baik. Persib memiliki selisih surplus 16 dalam hal memasukan gol dan kebobolan. Dalam daftar pencetak gol terbanyak pun Persib memiliki satu wakil yaitu Ezechiel Ndouasel yang berada di urutan ketiga dengan berbekal 14 gol, kurang 2 gol lagi untuk menyamai raihan striker Persebaya, David da Silva yang membukukan 16 gol.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah jalan juara ini akan bertahan hingga akhir musim? Semoga Persib konsisten dengan performanya.</div>
</div>
Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/11142572919845386248noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-13675375820148555702018-09-26T09:07:00.003+07:002024-01-12T05:50:49.729+07:00Shiva Itu Siapa? atau Apa?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Sudah sejak lama dunia hiburan India masuk ke Indonesia. Mulai dari film-film jadul hingga serial drama alias sinetron yang banyak muncul akhir-akhir ini. Untuk film "Bollywood" saya rasa hingga kini masih memiliki rating yang bagus, dilihat dari sering diputar ulangnya film-film macam Kuch Kuch Hota Hai, Kabhi Khushi Kabhie Gham, Koi Mil Gaya, dan lainnya di televisi.</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Kalau sinetron-sinetronnya seperti Anandhi, Thapki, Madhubala, Paakhi, Jodha Akbar, dan sebagainya sih saya ragu, meski jumlahnya banyak dan aktris-akrtisnya sering datang ke Indonesia untuk sekadar <i>meet and greet</i>, bahkan beberapa dari mereka menetap untuk mengisi acara-acara televisi dalam negeri, itu belum mencerminkan taraf 'ngefans' publik kita terhadap mereka.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Kini tak hanya perfilmannya, serial animasi a.k.a kartun pun mulai diekspor ke negeri ini, bersaing dengan film kartun luar negeri yang lebih dulu tayang seperti Doraemon, Upin & Ipin, dan Spongebob Squarepants. Film kartun produksi India yang saya tahu dan sudah tayang di Indonesia diantaranya; Little Krishna, Chhota Bheem, dan Shiva.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Dari ketiga judul yang saya sebut, Shiva lah yang menurut saya cukup menarik untuk disimak. Kelebihan dari kartun Shiva antara lain terdapat dalam aspek gambar. Sekilas kualitas gambarnya mirip kartun Upin & Ipin hanya saja pergerakan dalam kartun Shiva lebih halus.</div>
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-JX5QgGcju2M/W8v6ml9XuTI/AAAAAAAACLU/iplY3MQZHR8ElUPiVYiZRgYjriWn7ZsFACLcBGAs/s1600/shiva%2Bantv%2B1.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Shiva Itu Siapa? atau Apa, shiva antv, shiva and friend, shiva on bikecycle, shiva action" border="0" data-original-height="363" data-original-width="600" height="193" src="https://2.bp.blogspot.com/-JX5QgGcju2M/W8v6ml9XuTI/AAAAAAAACLU/iplY3MQZHR8ElUPiVYiZRgYjriWn7ZsFACLcBGAs/s320/shiva%2Bantv%2B1.jpg" title="Shiva and Friends" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;">Courtesy: Youtube</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, Kalau diibaratkan film beneran, pengambilan gambar dalam kartun shiva sangat detail, terutama dalam variasi angle pengambilan gambar. Kelemahannya menurut saya terdapat pada jalan cerita yang terlalu sederhana sehingga cenderung mudah ditebak. Mungkin supaya mudah dipahami anak-anak.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Sesuai judulnya, film ini mengisahkan tentang bocah sakti bernama Shiva. Latar cerita terjadi di kota Vedas. Di kota ini sering terjadi tindak kejahatan, mulai dari percaloan tiket, pencurian, perampokan, pembajakan, hingga eksploitasi sumber daya alam secara ilegal.</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Tindak kejahatan terus terjadi di kota Vedas, kehadiran pihak berwenang yang diwakili Inspektur Ladoo Singh dan Jalaram tak begitu berarti, karena kemampuan mereka bisa dibilang 0%, upaya-upaya penindakan kejahatan yang dilakukan kedua orang ini kebanyakan malah berujung kesialan.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-eMBLZm_rP0k/W8v60yZgfiI/AAAAAAAACLc/srYiOGIcnAYW9TqYiutipp9b0jHoCq_ygCLcBGAs/s1600/ladoo%2Bsingh%2B2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Ladoo Singh dan Jalaram, shiva antv, ladoo singh, inspektur, jalaram, inspektur ladoo singh, jalaram shiva, polisi, ladusing" border="0" data-original-height="363" data-original-width="600" height="193" src="https://3.bp.blogspot.com/-eMBLZm_rP0k/W8v60yZgfiI/AAAAAAAACLc/srYiOGIcnAYW9TqYiutipp9b0jHoCq_ygCLcBGAs/s320/ladoo%2Bsingh%2B2.jpg" title="Ladoo Singh dan Jalaram" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;">Courtesy: Youtube</span></td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Nah, untung ada si Shiva ini yang memiliki kemampuan bela diri tinggi, didukung dengan peralatan canggih seperti jam tangan yang bisa mengeluarkan drone berbentuk lebah, dan sepeda yang memiliki banyak fasilitas seperti turbo, baling-baling, sayap, dan lainnya yang kesemuanya itu bisa dikendalikan melalui remote control, bahkan pada episode mengejar penjahat di sungai sepedanya bisa berubah menjadi vortex. Aksi yang sering dilakukan Shiva di setiap episode adalah mengendarai sepeda di dinding secara vertikal dan meloncat dari atap ke atap menggunakan sepedanya ketika mengejar penjahat.</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-gIYZm3Qp_lM/W8v7SsTKWHI/AAAAAAAACLs/s-I5uma2tfMMbuoTgnM5iFJzyojwJRcLwCLcBGAs/s1600/shiva%2Bantv%2B4.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Peralatan Shiva, shiva action, fly bikecycle, bee drone, drone lebah, jam tangan sakti, bersepeda di atap rumah" border="0" data-original-height="400" data-original-width="600" height="213" src="https://3.bp.blogspot.com/-gIYZm3Qp_lM/W8v7SsTKWHI/AAAAAAAACLs/s-I5uma2tfMMbuoTgnM5iFJzyojwJRcLwCLcBGAs/s320/shiva%2Bantv%2B4.jpg" title="Perlengkapan Tempur Shiva" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;">Courtesy: Youtube</span></td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Kehebatan Shiva ini sudah diakui warga kota Vedas, meskipun begitu ia nampaknya tak ingin terlalu diekspos media, sebab setelah kasus teratasi ia biasanya langsung pergi bersama teman-temannya (Reva, Adi, dan Uday), malah Inspektur Ladoo Singh lah yang so' aksi di hadapan wartawan.</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Satu yang paling Shiva benci adalah ketika dibilang "anak kecil" oleh penjahat yang kerap ia hadapi. Dialog sesaat sebelum perkelahian pun hampir sama di setiap kasus.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Penjahat: "Hey anak kecil! Jangan halangi aku"</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Shiva: "Jangan panggil aku anak kecil Paman"</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Penjahat: "Anak kecil tapi tidak mau disebut anak kecil? Lalu harus aku panggil apa?"</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Shiva: "Aku Shiva, namaku adalah Shiva"</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Shiva pun langsung menyerang secepat kilat, para penjahat yang biasanya berjumlah banyak pun dihajarnya satu per satu hingga tak berdaya. Ladoo Singh datang dan memborgol mereka, kota Vedas pun kembali aman. Begitu seterusnya.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-3igb2BNkVUQ/W8v7oaQcHOI/AAAAAAAACL4/V44wIhxMsNA2macq_ErAXRr4ox4_u1WgwCLcBGAs/s1600/shiva%2Bantv%2B3.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Shiva Bertarung Melawan Penjahat, tangkap penjahat, shiva fight" border="0" data-original-height="363" data-original-width="600" height="193" src="https://3.bp.blogspot.com/-3igb2BNkVUQ/W8v7oaQcHOI/AAAAAAAACL4/V44wIhxMsNA2macq_ErAXRr4ox4_u1WgwCLcBGAs/s320/shiva%2Bantv%2B3.jpg" title="Shiva Bertarung Melawan Penjahat" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;">Courtesy: Youtube</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-WlZ2fsBvSLY/W8v609mde-I/AAAAAAAACLY/Bdi8HMV9RVg1nChXwx4APY-8KSWmcAebwCLcBGAs/s1600/ladoo%2Bsingh%2B1.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Ladoo Singh Memborgol Penjahat, borgol, ladoo singh, shiva antv" border="0" data-original-height="363" data-original-width="600" height="193" src="https://3.bp.blogspot.com/-WlZ2fsBvSLY/W8v609mde-I/AAAAAAAACLY/Bdi8HMV9RVg1nChXwx4APY-8KSWmcAebwCLcBGAs/s320/ladoo%2Bsingh%2B1.jpg" title="Ladoo Singh Memborgol Penjahat" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;">Courtesy: Youtube</span></td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Sikap Shiva yang tak mau disebut anak kecil pun menimbulkan tanda tanya bagi saya. Pertanyaannya hampir sama dengan tanya para penjahat. "Anak kecil tapi tidak mau disebut anak kecil? Lantas harus dipanggil apa?"</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya Shiva itu siapa? Atau kalau saya lebih radikal mungkin pertanyaannya "sebenarnya Shiva itu apa?"</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Dalam cerita, Shiva tinggal bersama Kakek dan Neneknya. Tak diceritakan siapa dan dimana kedua orangtuanya. Apakah ia yatim piatu? Atau hanya dititipkan orangtuanya pada Kakek dan Neneknya? Entahlah. Saya juga ragu, apakah mereka benar Kakek dan Nenek asli atau hanya Kakek-Nenek asuh saja? Semua tak dikisahkan.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Semakin menyimak, tanda tanya dalam pikiran saya semakin mengayun kencang. Mungkinkah Shiva ini sebenarnya orang dewasa yang memiliki perawakan seperti anak kecil? Entah itu kelainan genetik maupun disebabkan suatu kejadian seperti Shinichi Kudo alias Detective Conan. Lalu dari mana Shiva mendapatkan peralatan canggihnya? Apakah ada seorang ahli teknologi di belakangnya? Mungkin.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Atau yang lebih absurd mungkin Shiva adalah jelmaan Alien. Sebab teman dekatnya yang bernama Uday adalah <i>Alien Enthusiast</i>, ia selalu menghubungkan setiap kejadian dengan Alien. Mungkinkah hal ini pertanda? Malah saya juga aneh pada Kakeknya Shiva yang ternyata memiliki kekuatan super yang terdapat pada suaranya. Apakah ini juga berhubungan? Bisa ya bisa juga tidak. Kita simak saja serial animasi Shiva episode demi episode, patut kita nantikan apakah sang pengarang berani membongkar identitas Shiva atau tetap menjadikannya sebagai misteri.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
By: <a href="http://www.instagram.com/aiderazak" target="_blank">Asep Abdul Rozak</a></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/11142572919845386248noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-88292628833455482512018-09-09T14:59:00.000+07:002024-01-06T16:39:54.948+07:00Tim Medioker: Tentang Hidup yang "Mau Gitu Aja?"<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Dalam dunia sepakbola, kita tentu pernah mendengar istilah tim medioker. Lantas apa yang dimaksud medioker? Medioker atau mediocre merupakan sebuah istilah yang mencerminkan nada negatif karena mengandung makna "biasa-biasa saja", tidak istimewa, setengah-setengah, tidak sungguh-sungguh, bahkan antara ada dan tiada.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Jadi, tim medioker dapat diartikan sebagai tim yang "B-aja", seperti tanpa motivasi juara, tidak duduk di papan atas pun tak terperosok di jurang degradasi. Filosofinya mungkin "yang penting aman".</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-mz1vRrDUk54/W7_7-ll7q6I/AAAAAAAACIo/lMgn05gzHNo9fKjbw7Dps2WHQURm6IM5QCLcBGAs/s1600/apakah%2Bpantas%2Bwest%2Bham%2Bunited%2Bdisebut%2Bmedioker.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Tim Medioker: Tentang Hidup yang "Mau Gitu Aja?", west ham united, tim medioker" border="0" data-original-height="362" data-original-width="634" height="227" src="https://3.bp.blogspot.com/-mz1vRrDUk54/W7_7-ll7q6I/AAAAAAAACIo/lMgn05gzHNo9fKjbw7Dps2WHQURm6IM5QCLcBGAs/s400/apakah%2Bpantas%2Bwest%2Bham%2Bunited%2Bdisebut%2Bmedioker.jpg" title="Tim Medioker: Tentang Hidup yang "Mau Gitu Aja?"" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Apakah layak West Ham United disebut tim medioker? - Dok. <a href="https://www.flickr.com/photos/109430286@N06/24642418901" target="_blank">flickr.com</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Eleanor Roosevelt (istri Franklin Delano Roosevelt, mantan Presiden AS 1933-1945) mengatakan, "<i>Great minds discuss ideas, average minds discuss events, small minds discuss people</i>." Artinya mungkin; Orang hebat berpikir tentang ide, orang yang biasa-biasa saja berpikir tentang hal-hal yang terjadi, sedangkan orang yang pemikirannya "cetek" tenggelam dalam gosip.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Pikiran bukanlah sentra hidup kita karena wilayah sentra milik Tuhan. Namun, itu tak serta merta membuat kita tidak perlu mengelola pemikiran kita. Pemikiran seseorang yang agung selalu merupakan terobosan. Itu sebabnya mengapa mereka memiliki nama besar dan reputasi yang mengagumkan.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Lalu apa hubungan antara tim medioker dengan pernyataan Eleanor Roosevelt?</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Manusia yang hidup dalam mediokritas, mirip tim medioker yang serba tanggung dalam menjalani kompetisi. Dalam buku Gol! karya Gheeto TW (2013) disebutkan, ada beberapa hal yang membuat sebuah tim menjadi tim medioker: karena manajer atau pelatihnya tidak punya visi yang jelas; karena pemain yang hanya puas dengan gaji dan memiliki semangat"daripada nganggur, lebih baik main bola"; atau karena pemilik klub tidak mempunyai keinginan yang kuat untuk maju.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika berada dalam tim medioker, baik di lapangan hijau maupun kehidupan nyata, kita perlu memikirkan dua hal. Pertama, jika kita punya potensi untuk mengubah keadaan, kita perlu bertahan sembari dengan tulus memperbaiki diri dan kondisi yang menaungi kita. Kedua, jika dianggap "kurang ajar" karena tidak mau menjadi medioker seperti lingkungan yang menaungi kita, maka lebih baik kita cepat-cepat keluar dari sana. Jangan mau menjadi "pahlawan" di tim yang memang tidak pernah punya niat untuk mengejar apa pun.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<i>"Rék kitu waé hirup téh?"</i></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Semoga ada hikmahnya. <i>Wassalam</i> :)</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><b>Referensi:</b></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">- Buku Gol! karya Gheeto TW (Terbitan BIP, 2013)</span></div>
</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">- <span style="color: #38761d;"><a href="https://ekbis.sindonews.com/read/975885/150/katakan-tidak-pada-kaum-mediocre-1426213115/10" target="_blank">Tulisan DR Eliezer H Hardjo PHD, CM berjudul "Katakan Tidak pada Kaum Mediocre" di laman Ekonomi & Bisnis Sindonews.com</a></span></span></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><span style="color: #38761d;"><br /></span></span></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
By:<span style="color: #38761d;"> <a href="http://www.instagram.com/aiderazak" target="_blank">Asep Abdul Rozak</a></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/11142572919845386248noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-90013183426383826482018-09-09T14:36:00.000+07:002024-01-06T16:39:54.950+07:00Makna Kompetisi dalam Hidup<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
"Masyarakat Indonesia kurang suka dengan kompetisi." Begitu kata Gheeto TW dalam bukunya yang berjudul Gol!. Parameter "kurang suka" tersebut dilihat dari sikap para suporter sepakbola yang kerap bertindak anarkis ketika tim kesayangannya menelan kekalahan. Tak hanya suporter, pemain di lapangan pun cenderung mudah terpancing emosi bahkan tak jarang terlibat baku pukul baik dengan pemain lawan maupun dengan wasit.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Mungkin karena harga diri mereka yang terlalu tinggi sehingga kekalahan dianggap hina. Padahal kekalahan adalah sarana belajar untuk menjadi lebih baik di lain waktu. Itulah sebabnya suasana kompetisi sepakbola di negara kita masih kurang kondusif.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Maka, mau tak mau kita harus membandingkan dengan kompetisi di luar negeri. Sekalipun masih ada kekerasan, pelecehan, kecurangan atau anarki, suasana kompetisi di luar negeri macam di Inggris, Spanyol, Jerman, Jepang, bahkan negara tetangga kita Thailand jauh lebih baik. Mereka tetap respek, meskipun kalah; memacu diri untuk terus maju dan berkembang. Suasana kompetisi diatur sedemikian rupa sehingga sangat ketat dan seru. Karenanya, diperlukan mental dan fisik yang prima untuk dapat bermain di kompetisi ketat seperti itu. Dan, justru ketatnya kompetisi itulah yang membuat kemajuan pesat.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Brian McBridge (mantan pemain timnas AS) mengatakan, "Saya pikir kompetisi sangat penting. Kompetisi menghasilkan banyak hal yang baik dalam diri seseorang." Jadi, tak ada yang salah dengan kompetisi, ia justru membantu seseorang menemukan potensi terbesar dalam dirinya.</div>
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-Mu6LSjbzl3c/W7_8gz8vzlI/AAAAAAAACIw/q90l0c-cCsY0eoTEEa36FngmJtOFHnOLQCLcBGAs/s1600/makna%2Bkompetisi%2Bdalam%2Bhidup.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Makna Kompetisi dalam Hidup, catur, chess, grand master, competition" border="0" data-original-height="343" data-original-width="600" height="227" src="https://3.bp.blogspot.com/-Mu6LSjbzl3c/W7_8gz8vzlI/AAAAAAAACIw/q90l0c-cCsY0eoTEEa36FngmJtOFHnOLQCLcBGAs/s400/makna%2Bkompetisi%2Bdalam%2Bhidup.jpg" title="Makna Kompetisi dalam Hidup" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Secara bahasa, kompetisi atau competition berasal dari dua kata latin: <i>com</i> (bersama-sama) dan <i>petere </i>(mencari, melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh). Jadi, semangat kompetisi bukan untuk mencari keuntungan diri sendiri, melainkan di dalamnya selalu ada semangat kebersamaan.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Selain kompetisi, ada pula kata persaingan. Lantas, apa perbedaan antara keduanya? Dalam bahasa Indonesia, definisi keduanya mirip. Perbedaannya terletak pada fokusnya. Persaingan cenderung terfokus pada "mengalahkan orang lain", sedangkan kompetisi lebih terfokus pada "mengalahkan diri sendiri". Kita bertanding bukan untuk mengalahkan lawan, melainkan untuk mengerahkan kemampuan terbaik dari diri kita.</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Biasanya kompetisi sepakbola dibagi menjadi dua golongan; kompetisi panjang dan pendek. Mana yang lebih sulit? Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Dalam kompetisi pendek, seorang pemain harus gigih berjuang sehingga dalam kurun waktu kira-kira satu bulan mereka harus menjaga fisik dan konsentrasi, mulai dari babak penyisihan hingga akhir. Dengan jeda per pertandingan yang biasanya hanya dua atau tiga hari, bisa dibayangkan betapa lelahnya sebuah tim yang berhasil tembus ke babak final. Terkadang final malah menjadi anti-klimaks karena para pemain sudah sangat lelah.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi, ada yang cukup mengherankan, seorang pemain yang performanya moncer di kompetisi pendek macam Piala Dunia, Euro, Piala Asia, atau Olimpiade belum tentu bisa tampil apik di kompetisi panjang atau reguler bertajuk liga yang berlangsung selama satu musim (sekitar satu tahun). Ternyata berjuang dalam waktu yang lama lebih sulit dari pada berjuang dalam waktu yang singkat. Dalam kompetisi reguler, seorang pemain harus menjaga kebugarannya sehingga bisa tampil dengan performa terbaik dalam satu musim penuh.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Begitu pula dengan hidup ini yang ibarat kompetisi panjang, sangat panjang. Bukan hanya kebugaran fisik yang harus terjaga, melainkan juga kebugaran hati serta pikiran sepanjang hidup, belum lagi kita harus berhati-hati dengan yang namanya pelanggaran, kebobolan, <i>blunder</i>, dan jangan sampai bunuh diri. Bahkan tak seperti kompetisi sepakbola yang ada akhirnya, hidup ini tak ada yang mengetahui kapan dan dimana ujungnya, sebuah misteri bagi kita tapi tidak bagi sang pencipta.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Semoga ada hikmahnya. <i>Wassalam</i> :)</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><b>Referensi:</b> Buku Gol! karya Gheeto TW (Terbitan BIP, 2013)</span></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
By: <a href="http://www.instagram.com/aiderazak" target="_blank">Asep Abdul Rozak</a></div>
</div>
</div>
Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/11142572919845386248noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-59266905232155286532018-05-14T10:40:00.001+07:002024-01-06T17:58:43.047+07:00Berwirausaha Tanpa Menyepelekan Pendidikan Formal<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Semenjak mencoba berwirausaha, saya mulai mengikuti beberapa forum daring berhaluan bisnis, wirausaha, dagang, dan sejenisnya. Di sana banyak ditemui pengusaha-pengusaha muda, dari yang masih penjajakan seperti saya sampai yang sudah jadi pengusaha beneran. Bahkan tak sedikit pula yang masih dalam tahap niat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-PIPPpJtMssY/WvkDNj2KOWI/AAAAAAAADro/2cXitZq35qwTw5ApOD93YbWc8lVus_GKwCLcBGAs/s1600/Jualan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Berwirausaha Tanpa Menyepelekan Pendidikan Formal" border="0" data-original-height="544" data-original-width="900" height="386" src="https://3.bp.blogspot.com/-PIPPpJtMssY/WvkDNj2KOWI/AAAAAAAADro/2cXitZq35qwTw5ApOD93YbWc8lVus_GKwCLcBGAs/s640/Jualan.jpg" title="Berwirausaha Tanpa Menyepelekan Pendidikan Formal" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Potret pengusaha yang masih coba-coba :D</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Mulanya saya amat antusias dengan diskusi dan konten-konten yang ada di sana, tapi lama kelamaan ada beberapa hal yang sedikit mengganggu pikiran saya. Entah ini penting atau tidak yang pasti cukup mengganjal di hati.<br />
<br />
Salah satunya, banyak calon pengusaha yang menganggap pendidikan formal itu tidak penting. Pemikiran seperti ini muncul seiring banyaknya pengusaha-pengusaha yang bisa dibilang sukses tanpa memiliki latar belakang pendidikan formal yang tinggi, atau bahkan tak mengenyam pendidikan formal.<br />
<br />
"Lah... Orang lain saja gak sekolah penghasilannya lebih gede dari kamu kok"<br />
"Dia yang lulusan SD saja bisa bikin TV sendiri"<br />
"Kuliah cuma buang-buang duit, paling abis lulus juga nganggur, mending dipake modal usaha"<br />
<br />
Ya begitulah kira-kira temuan saya dari kulit luar pemikiran mereka. Memang pendidikan formal bukanlah jalan eksak menuju kesuksesan, setidaknya dengan pendidikan formal kita dapat belajar sesuatu yang dapat membuat kita lebih bijaksana dan beretika dalam menghadapi suatu persoalan.<br />
<br />
Dengan demikian, sekolah tinggi bukanlah jaminan meraih kesuksesan, namun dengan menyepelekan pendidikan formal saya rasa bukanlah cara yang bijak pula untuk menyikapi kenyataan tersebut. Apakah menyepelekan pendidikan formal menjamin kesuksesan? Lagipula kesuksesan itu sendiri tak memiliki patokan pasti.<br />
<br />
Intinya kita harus bijak dalam berpikir.<br />
<br />
Tambahan deh, banyak juga calon pengusaha terbuai oleh slogan-slogan para penjual buku-buku bisnis.<br />
<br />
"Berpenghasilan ratusan juta hanya dari rumah"<br />
"Jadi milyarder hanya dengan jadi <i>Reseller</i> dan <i>Dropshipper</i>"<br />
<br />
Kira-kira begitulah slogan di buku-buku bisnis yang saya temui. Penulis buku tak sepenuhnya salah, karena mereka berusaha membagikan kiat-kiat meraih kesuksesan berdasarkan apa yang mereka alami. Pun biasanya di bagian akhir, sang penulis tak menjanjikan jalan bisnis mereka akan <i>work</i> dengan jalan bisnis pembacanya.<br />
<br />
Inilah yang harus dipahami, jangan sampai kita hanya termakan mimpi indah slogan-slogan tersebut. Baiknya kita jadikan slogan-slogan itu sebagai motivasi untuk mengikuti kesuksesan mereka. Bukan maksud menggurui, ini hanya unek-unek yang entah harus pada siapa saya curahkan. CMIIW :)<br />
<br />
<i>Wassalam</i>.</div>
</div>
Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/11142572919845386248noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-64852689925606696062018-04-04T12:11:00.001+07:002024-01-06T17:59:06.232+07:00Wajarkah Menyunting Tulisan Lawas?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Pernahkah kamu iseng jalan-jalan di blog sendiri? Membaca tulisan-tulisan lawas yang mungkin sudah terlupakan. Saya sendiri beberapa kali melakukan hal tersebut dikala ide untuk membuat sebuah tulisan sudah mentok.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-2dpENEpM5oI/WsRcPO9g5sI/AAAAAAAADrY/PTxnrgLOJ_UXCXKt0LyaLLm3DuoXHNqRQCLcBGAs/s1600/Editable%2BWord.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Wajarkah Menyunting Tulisan Lawas?, edit tulisan, jurnal rozak, menulis, pena, kertas putih, aku mencintaimu" border="0" data-original-height="544" data-original-width="900" height="386" src="https://3.bp.blogspot.com/-2dpENEpM5oI/WsRcPO9g5sI/AAAAAAAADrY/PTxnrgLOJ_UXCXKt0LyaLLm3DuoXHNqRQCLcBGAs/s640/Editable%2BWord.jpg" title="Wajarkah Menyunting Tulisan Lawas?" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ralat - Dok. Pribadi</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<span style="text-align: justify;">Hasil dari aktivitas tersebut, saya menemukan banyak ke-typo-an yang tentunya tak disengaja, atau redaksi kalimat yang membuat tulisan tidak enak dibaca, salah satunya terlalu banyak pengulangan kata.</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan saya menemukan postingan yang saya sendiri berpikir "ini seperti bukan tulisan saya", sehingga mengakibatkan postingan tersebut dikembalikan ke draft untuk diperbarui dan diposting kembali tanpa mengubah tanggal dan esensi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, jika ada postingan yang isinya sudah tidak relevan dengan perkembangan dunia masa kini, terpaksa saya kembalikan ke draft sampai waktu yang tak ditentukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Timbul pertanyaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah kelakuan saya itu wajar? Apakah menyunting tulisan lawas supaya enak dibaca itu dapat dibenarkan? Atau seharusnya dibiarkan saja apa adanya sebagai bukti <strike>cintaku</strike> sejarah bahwa saya pernah melalui fase dimana tulisan-tulisannya tidak enak dibaca?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adakah yang seperti saya?</div>
</div>
Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/11142572919845386248noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-51818403001218799902018-03-21T12:28:00.001+07:002024-01-06T16:35:15.475+07:00Koswara dan Kesabaran Tiada Batas<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<i>Hujan gé aya raat na</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sabar gé aya wates na</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitulah ungkapan yang beredar di kalangan <i>Urang Sunda</i> yang memiliki arti hujan pun ada redanya, sabar pun ada batasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi ungkapan tersebut agaknya tak berlaku bagi Kang Koswara, mantan tukang ojeg yang kini menjadi pemilik warung nasi di bilangan Kabupaten Sukabumi. Selain memiliki warung nasi, sosok yang akrab disapa Kang Kos ini pun mempunyai usaha Cilok dan Limun yang dijajakan oleh dua pemuda nganggur yang tinggal di dekat rumahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun keuntungan yang ia dapat tak begitu besar, namun ia tetap mempertahankan usahanya itu untuk membiayai istri dan kedua anaknya. Sering ia dimarahi sang istri karena penghasilan dari warung nasi hanya sedikit. Apalagi kalau usaha Cilok dan Limun ikut sepi, istrinya bisa sampai ngamuk-ngamuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain pemarah istrinya juga pencemburu, baik terhadap wanita yang mendekati Koswara juga terhadap kekayaan tetangga, istilahna mah "panasan". Kedua sifat istrinya itulah yang sering membuat Koswara jengkel, namun tetap ia hadapi dengan kepala dingin dan lapang dada.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum bergelut di dunia kuliner, dulunya Koswara adalah tukang ojeg pangkalan dengan menggunakan motor sewaan. Penghasilannya kala itu jelas tak mencukupi kebutuhan keluarga, karena penghasilannya setiap hari harus dipotong biaya sewa motor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Koswara dikenal sebagai seorang yang ramah dan cenderung kompromis dalam menyikapi suatu masalah. Tetapi ada satu hal yang membuatnya bisa bersikap tegas setegas-tegasnya, yakni menolak permintaan istrinya yang ngotot ingin menjadi TKI di luar negeri.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-FIfn1J5x-58/W78VLD0TzSI/AAAAAAAACFw/xU_5JkDMYbo_GptpkY-Mn1dQkUCD3hVkwCLcBGAs/s1600/kesabaran%2Btiada%2Bbatas.jpg" imageanchor="1"><img alt="Koswara dan Kesabaran Tiada Batas, kesabaran, patient" border="0" data-original-height="343" data-original-width="600" height="227" src="https://2.bp.blogspot.com/-FIfn1J5x-58/W78VLD0TzSI/AAAAAAAACFw/xU_5JkDMYbo_GptpkY-Mn1dQkUCD3hVkwCLcBGAs/s400/kesabaran%2Btiada%2Bbatas.jpg" title="Koswara dan Kesabaran Tiada Batas" width="400" /></a></div>
<br />
Koswara memang memiliki pemikiran yang terbalik dari mayoritas kawan-kawannya yang "tega" memberangkatkan istri mereka ke luar negeri, sedangkan mereka bertugas mengurus anak dan rumah sembari menunggu transferan tiap bulan. Ia berprinsip bahwa tulang punggung keluarga adalah pria.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena sikapnya itu membuat cemooh akrab dengan diri Koswara, namun ia tetap bergeming dan seakan memiliki kesabaran tiada batas dalam menjalani hidup yang ia anggap benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesabarannya itu sedikit demi sedikit membuahkan hasil. Mulai dari mampu memperbesar kios warung nasi miliknya, hingga mampu membayar orang untuk bantu-bantu di rumah. Selain juga kulkas dan barang-barang elektronik "seperti tetangga" tuntutan istrinya satu per satu mulai terpenuhi. Hanya saja hingga kini ia belum memiliki sepeda motor, entah tidak cukup uang atau memang merasa tidak terlalu butuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Potret kehidupan yang sederhana, tidak banyak harta tapi berguna bagi orang di sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sungguh sosok yang bisa menjadi opsi panutan di tengah banyaknya sosok berpengaruh di dunia ini. Hanya saja sosok Kang Koswara hanyalah tokoh fiktif dalam drama komedi Dunia Terbalik yang saban malam menjadi tontonan wajib Emak saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adakah sosok Koswara di dunia nyata?</div>
</div>
Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/11142572919845386248noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-49510933681920886222018-03-13T12:59:00.001+07:002024-01-06T17:59:17.827+07:00Orang Gila Zaman Now<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Di depan kantor tempat saya kerja dua tahun lalu, ada orang gila yang saban pagi harus saya bangunkan dari tidurnya. Bukan niat saya mengganggu, melainkan karena posisi tempatnya tidur menghalangi pintu masuk kantor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kantor tempat saya kerja tersebut berbentuk ruko empat lantai yang terletak di sekitaran Flyover Kiaracondong, Bandung. Saya dipercaya sebagai salah satu dari tiga pemegang kunci kantor. Kepercayaan tersebut tak lain karena saya sering datang awal dibanding karyawan lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-DNN6WopM-Kg/WqdnytbA7wI/AAAAAAAADqo/-2GZwCWTBpokt9dtINpid3uTbxHBp_u3ACLcBGAs/s1600/Ruko%2BKircon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Orang Gila Zaman Now, orang gila jadi-jadian, kircon, kiaracondong, flyover, bandung, pt kresna reksa finance" border="0" data-original-height="544" data-original-width="900" height="386" src="https://3.bp.blogspot.com/-DNN6WopM-Kg/WqdnytbA7wI/AAAAAAAADqo/-2GZwCWTBpokt9dtINpid3uTbxHBp_u3ACLcBGAs/s640/Ruko%2BKircon.jpg" title="Orang Gila Zaman Now" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana sekitar kantor tempat saya kerja dua tahun lalu - Dok. Street View (sudah diedit)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selasar kantor saya mungkin sudah dianggap rumah oleh orang gila yang tak diketahui namanya itu meski tiap hari kerja selalu bertemu. Biasanya, setelah saya bangunkan ia langsung pergi entah kemana, namun kadang juga ia hanya bergeser ke sudut tembok untuk selanjutnya termenung sebelum pergi seperti biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siang hari biasanya ia kembali ke depan kantor bersiap melakukan pekerjaan rutinnya yakni mondar-mandir nyebrang jalan raya. Entah apa tujuannya yang jelas pekerjaannya itu lumayan berbahaya, apalagi lalu lintas kendaraan di sekitar kantor saya cukup cepat dan kadang kala amburadul sehingga sering terjadi kecelakaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siang menjelang sore lazimnya ia kembali menghilang dari pandangan, sebelum sorenya ia kembali duduk di selasar kantor sambil ngoceh. Dari gerak tubuh dan intonasi ocehannya, sepertinya ia sedang berdagang. Itu hanya dugaan saja, karena bahasa yang ia gunakan sungguh sangat asing di telinga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jam lima sore waktunya kantor tutup. Ia masih saja asik dengan ocehannya. Saya tidak berani berbincang-bincang dengannya, selain karena takut akan sosoknya yang mirip Limbad versi <i>cadu mandi</i>, juga karena kebiasaannya yang selalu minta rokok atau uang untuk beli rokok pada siapa saja yang mengajaknya bicara. Bukannya saya pelit, tapi saya tak ingin bernasib seperti Pak Manajer Area. Suatu hari ia pernah memberi orang gila itu rokok, dan besoknya ia kembali dimintai rokok oleh orang gila tersebut, dan besok-besok selanjutnya kejadian itu terus berulang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya, rokok selalu bisa menembus batas-batas ketidakmungkinan, ia menyusup pada sendi-sendi kehidupan semua kalangan. Baik tua atau pun muda, dari orang waras hingga orang gila, bahkan populer juga di kalangan makhluk astral.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah kantor tutup dan malam tiba, entah apa yang dilakukan orang gila itu selanjutnya. Apakah masih dengan ocehannya? Atau kembali berkeliaran seperti di siang hari? Entahlah yang jelas besok pagi saya harus membangunkannya lagi, kecuali kalau besok hari libur kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitulah laporan pandangan mata saya mengenai keseharian orang gila yang mangkal di depan kantor tempat saya bekerja dua tahun lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa minggu lalu di depan gang menuju rumah saya, ada orang tak dikenal yang tiduran di jalan. Dari tingkahnya saya rasa ia kurang waras alias gila.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa jam kemudian saya menemukannya masih dalam posisi tiduran di depan warung dekat gang Masjid. Sorenya saya temukan ia sedang duduk santai di bangku tukang surabi yang letaknya juga tak jauh dari gang Masjid.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Esoknya ia ditangkap Polisi. Owh sekarang <i>mah</i> orang gila diurus Polisi juga ya?</div>
</div>
Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/11142572919845386248noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-7356723222888501575.post-71697356502318185622018-02-28T14:02:00.004+07:002024-01-06T17:59:33.110+07:00Sudah Dapat Apa dari Ngeblog?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
Sudah dapat apa sih dari ngeblog?</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Acap kali pertanyaan itu terlontar dari teman bahkan dari diri sendiri. Tentu jawabannya tidak akan segarang, <i>"Jangan tanyakan apa yang Negara berikan padamu, tapi apa yang telah kau berikan pada Negara".</i></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Sejak kelas 3 SMA hingga berusia yang harusnya sudah punya anak, saya belum bosan merawat blog ini. Meski intensitasnya tak sesering dulu, sesekali saya masih posting, entah itu kontennya artikel, cerpen, puisi, lirik lagu, atau apapun lah karena blog ini tak terpaku pada niche tertentu alias gado-gado.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Bahkan meski sudah tak seaktif dulu, saya sampai bela-belain beli domain yang harus dibayar saban tahun demi blog ini.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Sebenarnya apa yang saya kejar? Apa yang diharapkan?</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-ZAp6lvB5U4Y/WpZSs1kcVyI/AAAAAAAADpU/xO1HP0aEiOcHsKYkv-fj0G1zDHP33FP-wCLcBGAs/s1600/Ngojay.jpg" style="margin-left: 0em; margin-right: 0em;"><img alt="Sudah Dapat Apa Dari Ngeblog?, ngojay, jurnal rozak, asep abdul rozak, aiderazak, blogosphere" border="0" data-original-height="968" data-original-width="1600" height="241" src="https://3.bp.blogspot.com/-ZAp6lvB5U4Y/WpZSs1kcVyI/AAAAAAAADpU/xO1HP0aEiOcHsKYkv-fj0G1zDHP33FP-wCLcBGAs/w400-h241/Ngojay.jpg" title="Sudah Dapat Apa dari Ngeblog?" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas sangat <i>simple</i>. Secara keseluruhan, dari ngeblog saya tidak memiliki prestasi yang wah, tidak pula mendapatkan profit melimpah.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div><div style="text-align: left;">Cuma pernah menang <i>give away</i>, <i>paid review</i>, dan pemasangan iklan berdurasi, itu pun jumlahnya dapat dihitung jari tangan kanan. Jika dibandingkan dengan blogger lain tentu tidak ada apa-apanya kan? Bahkan blog saya berkali-kali ditolak Google Adsense 😂</div><div style="text-align: left;"><br /></div>
<div style="text-align: left;">Tapi tak apalah, lagipula sejatinya tidak ada yang saya kejar dan harapan lebih dari blog ini. Bisa menuangkan karya, ide, informasi, dan kegabutan melalui blog ini pun sudah <i>Alhamdulillah</i>. Syukur-syukur ada yang baca dan rela berkomentar.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Pun kalau ada keuntungan baik bersifat materi atau non-materi dari ngeblog itu saya anggap bonus. Karena dari awal ngeblog niatnya hanya aktualisasi diri, selain juga dijadikan alat untuk melipat jarak penyambung tali silaturahmi dengan orang-orang yang mungkin berada di sisi lain bumi.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Postingan semacam ini tentu banyak bertebaran di jagad perbloggeran yang jumlah penghuninya mungkin hampir menyamai jumlah penduduk dunia. Tapi postingan ini bukan niru-niru ya, ini murni keisengan saya saja.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Sepertinya cukup sekian. <i>Wassalam</i>.</div>
</div>
Kang Rozakhttp://www.blogger.com/profile/11142572919845386248noreply@blogger.com4