Karakteristik Komunikasi Massa
Sebelumnya saya sudah posting Pengertian Komunikasi Massa secara sederhana maupun pengertian dari beberapa ahli komunikasi.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi massa memiliki ciri atau karakteristik yang membedakan dengan komunikasi lainnya.
Perbedaan tersebut meliputi komponen-komponen yang terlibat di dalamnya, serta proses berlangsungnya komunikasi. Berikut ini delapan karakteristik komunikasi massa:
Komunikator Terlembagakan
Dengan mengingat kembali pendapat wright, bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks.
Maka, proses komunikasi massa harus melalui tahapan demi tahapan. Misalnya dalam produksi surat kabar, suatu berita atau artikel tidak akan dimuat sebelum melalui pemeriksaan penanggungjawab rubrik, korektor, layouter, hingga tahap cetak.
Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa ditujukan untuk semua orang, atau dengan kata lain tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini.
Namun tidak semua fakta dan peristiwa dapat dimuat dalam media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting, menarik, atau penting sekaligus menarik bagi sebagian besar komunikan.
Komunikan Anonim dan Heterogen
Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping anonim, komunikan dalam komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, budaya, agama dan tingkat ekonomi.
Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dibanding komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan, komunikan yang banyak tersebut secara serempak dalam waktu yang sama memperoleh pesan yang sama pula.
Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan. Dimensi isi merujuk pada muatan atau isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan merujuk pada bagaimana cara mengatakannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi.
Dalam komunikasi antar persona yang diutamakan adalah unsur hubungan. Semakin saling mengenal antarpelaku komunikasi, maka komunikasi akan semakin efektif. Sedangkan dalam komunikasi massa berbeda, komunikator tidak harus saling mengenal dengan komunikannya, begitu pun sebaliknya.
Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
Selain memiliki ciri yang merupakan keunggulan, ada juga ciri yang merupakan kelemahan dari komunikasi massa. Karena komunikasi massa dilakukan melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung.
Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana dalam komunikasi antarpersona. Dengan kata lain, komunikasi massa bersifat satu arah.
Stimulasi Alat Indra Terbatas
Salah satu ciri yang merupakan kelemahan komunikasi massa adalah stimulasi alat indra yang terbatas. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa yang digunakan.
Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran, khalayak hanya mendengar. Sedangkan pada media televisi dan film kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.
Umpan Balik Tertunda (Delayed) dan Tidak Langsung (Indirect)
Umpan balik atau feedback sebagai respons mempunyai volume yang tidak terbatas pada komunikasi antarpesona. Seorang komunikator bukan saja memperhatikan ucapan komunikannya, tetapi juga kenyitan mata, gerak bibir, posisi tubuh, intonasi suara dan gerakan lainya yang dapat komunikator artikan. Semua simbol tersebut merupakan umpan balik yang bersifat langsung (direct feedback) atau umpan yang bersifat segera (immediate feedback).
Sedangkan dalam komunikasi massa, umpan balik bersifat tidak langsung (indirect) dan tertunda (delayed). Artinya, komunikator komunikasi massa tidak dapat dengan segera mengetahui bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikannya.
Tanggapan khalayak bisa diterima melalui telepon, email, media sosial, maupun surat pembaca. Proses penyampaian umpan balik melalui berbagai sarana itu menggambarkan umpan balik komunikasi massa bersifat tidak langsung. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan sarana tadi menunjukkan bahwa umpan balik komunikasi massa bersifat tertunda.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi massa memiliki ciri atau karakteristik yang membedakan dengan komunikasi lainnya.
Perbedaan tersebut meliputi komponen-komponen yang terlibat di dalamnya, serta proses berlangsungnya komunikasi. Berikut ini delapan karakteristik komunikasi massa:
Komunikator Terlembagakan
Dengan mengingat kembali pendapat wright, bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks.
Maka, proses komunikasi massa harus melalui tahapan demi tahapan. Misalnya dalam produksi surat kabar, suatu berita atau artikel tidak akan dimuat sebelum melalui pemeriksaan penanggungjawab rubrik, korektor, layouter, hingga tahap cetak.
Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa ditujukan untuk semua orang, atau dengan kata lain tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini.
Namun tidak semua fakta dan peristiwa dapat dimuat dalam media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting, menarik, atau penting sekaligus menarik bagi sebagian besar komunikan.
Komunikan Anonim dan Heterogen
Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping anonim, komunikan dalam komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, budaya, agama dan tingkat ekonomi.
Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dibanding komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan, komunikan yang banyak tersebut secara serempak dalam waktu yang sama memperoleh pesan yang sama pula.
Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan. Dimensi isi merujuk pada muatan atau isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan merujuk pada bagaimana cara mengatakannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi.
Dalam komunikasi antar persona yang diutamakan adalah unsur hubungan. Semakin saling mengenal antarpelaku komunikasi, maka komunikasi akan semakin efektif. Sedangkan dalam komunikasi massa berbeda, komunikator tidak harus saling mengenal dengan komunikannya, begitu pun sebaliknya.
Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
Selain memiliki ciri yang merupakan keunggulan, ada juga ciri yang merupakan kelemahan dari komunikasi massa. Karena komunikasi massa dilakukan melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung.
Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana dalam komunikasi antarpersona. Dengan kata lain, komunikasi massa bersifat satu arah.
Stimulasi Alat Indra Terbatas
Salah satu ciri yang merupakan kelemahan komunikasi massa adalah stimulasi alat indra yang terbatas. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa yang digunakan.
Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran, khalayak hanya mendengar. Sedangkan pada media televisi dan film kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.
Umpan Balik Tertunda (Delayed) dan Tidak Langsung (Indirect)
Umpan balik atau feedback sebagai respons mempunyai volume yang tidak terbatas pada komunikasi antarpesona. Seorang komunikator bukan saja memperhatikan ucapan komunikannya, tetapi juga kenyitan mata, gerak bibir, posisi tubuh, intonasi suara dan gerakan lainya yang dapat komunikator artikan. Semua simbol tersebut merupakan umpan balik yang bersifat langsung (direct feedback) atau umpan yang bersifat segera (immediate feedback).
Sedangkan dalam komunikasi massa, umpan balik bersifat tidak langsung (indirect) dan tertunda (delayed). Artinya, komunikator komunikasi massa tidak dapat dengan segera mengetahui bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikannya.
Tanggapan khalayak bisa diterima melalui telepon, email, media sosial, maupun surat pembaca. Proses penyampaian umpan balik melalui berbagai sarana itu menggambarkan umpan balik komunikasi massa bersifat tidak langsung. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan sarana tadi menunjukkan bahwa umpan balik komunikasi massa bersifat tertunda.
Mari bergabung bersama kami, agen bolavita, dapatkan penawaran khusus untuk anda yang hari ini bergabung. Dapatkan bonus 10% bila anda memperlihatkan postingan ini kepada kami...
BalasHapusWA : +62812-2222-995
hubungi kami segera... Terima kasih