Sebagian besar dari kita tentu pernah mendengar dan mengucapkan kata "komunikasi", baik itu kalangan awam maupun para ahli. Masyarakat kita mengenal komunikasi dari beragam aktivitas sehari-hari, apalagi manusia sebagai makhluk sosial hampir pasti tidak bisa lepas dari komunikasi, baik dalam kelompok maupun antarpribadi. Sehingga komunikasi bukan lagi sekadar kegiatan, melainkan suatu kebutuhan.
Bahkan, komunikasi tidak hanya terjadi dalam kelompok atau antarpribadi, ketika sembahyang, berdoa, introspeksi diri, berimajinasi sebenarnya kita tetap berkomunikasi. Komunikasi demikian selanjutnya disebut komunikasi intrapribadi atau komunikasi yang terjadi dalam diri, antara diri sendiri dengan subyek yang tak nampak (misalnya Tuhan).
Sampai-sampai muncul ungkapan dari Watzlawick, Beavin dan Jackson (Rakhmat dalam Saefullah, 2007: 1) yang berbunyi we cannot not communicate yang berarti kita tidak bisa tidak berkomunikasi. Sebagaimana template jawaban anak SD jadul atas pertanyaan "apa motto hidupmu?" jawabannya "tiada hari tanpa ......", dalam konteks ini adalah tiada hari tanpa komunikasi.
Lantas, apa arti dari komunikasi itu sendiri?
Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti "sama", communicatio atau communicare yang berarti "membuat sama" (Mulyana, 2001: 41). Sama di sini maksudnya adalah sama dalam makna. Artinya, komunikasi akan berlangsung apabila terdapat kesamaan makna antara komunikator (penyampai pesan) dan komunikan (penerima pesan). Makna dapat disampaikan dalam bentuk bahasa lisan (verbal) maupun isyarat lain selain bahasa lisan (non verbal).
Makna lain dari komunikasi berasal dari kata latin lainnya yakni communico yang berarti membagi. Membagi di sini adalah membagi gagasan, ide atau pikiran antara seseorang dan orang lain (Saefullah, 2007: 2).
Secara pragmatis, komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun melalui media.
Secara terminologis, para ahli berusaha mendefinisikan komunikasi, dari kesemuanya tidak ada yang salah atau benar, karena mereka mendefinisikan komunikasi berdasarkan perspektif keilmuan masing-masing. Namun, jika kita mencari definisi komunikasi secara umum, pendapat Harrold D. Lasswell mengenai proses komunikasi dapat menjadi acuan.
Pendapat tersebut menjawab pertanyaan "Who? says what? in which channel? to whom? with what effect?" yang berarti "Siapa? berbicara apa? menggunakan apa? kepada siapa? dan bagaimana pengaruhnya?"
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur, yakni :
- Komunikator
- Pesan
- Media
- Komunikan
- Efek
Dengan demikian, komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Dalam prosesnya komunikasi tidak berhenti sampai efek, melainkan ada yang disebut feedback atau umpan balik, yakni tanggapan dari komunikan yang dikirim balik kepada komunikator untuk menunjukkan apakah pesan awal dari komunikator dipahami atau tidak oleh komunikan. Dalam hal ini secara tidak langsung komunikan juga bertindak sebagai komunikator. Jika pesan dari komunikator dapat dipahami oleh komunikan, maka dapat dikatakan komunikasi tersebut berjalan efektif.
Komunikasi efektif dapat dipengaruhi oleh kerangka acuan (frame of reference) dan pengalaman lapangan (field of experience) yang pernah diperoleh komunikator dan komunikan. Jika bidang pengalaman komunikator dan komunikan sama, maka komunikasi akan berlangsung lancar (nyambung), begitu pun sebaliknya. Selain itu, ada atau tidaknya gangguan (noise) baik gangguan teknis maupun non-teknis dalam penyampaian pesan turut andil terhadap kelancaran komunikasi.
*Referensi :
- Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Saefullah, Ujang. 2007. Kapita Selekta Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
- Catatan selama kuliah di Fakdakom UIN SGD Bandung.
terima kasih pak artikel nya, izin copas buat tugas kuliah
BalasHapusmksh
Yo sama-sama... Silakan, semoga membantu
HapusPromo Bonus Ajak Teman bersama OVO
BalasHapusKabar baik bagi kalian member setia Anapoker karena pada bulan Maret 2019 ini kami akan memberikan bonus 10% bagi kalian yang mengajak teman kalian untuk bermain menggunakan layanan aplikasi OVO.
Syarat dan Ketentuan :
1. Wajib memiliki user id di Anapoker
2. Promo ini berlaku mulai tanggal 1 maret - 30 maret 2019
3. Ajak teman kalian untuk bermain di Anapoker dan kalian bisa mendapatkan 10% dari jumlah deposit teman kalian
3. Promo ini hanya bisa di klaim sebanyak 1 kali dalam 1 hari
4. minimal melakukan deposit sebesar 50rb dapat 10% dan kalian harus melewati 1 kali turn over saja untuk dapat melakukan withdraw.
contoh : deposit teman yang diajak 300rb maka kalian akan mendapatkan 10% dari deposit teman anda yaitu sebesar 30rb. untuk bisa melakukan wd kalian harus melewati to sebanyak 1 kali yaitu 30rb.
5. Apabila teman yang diajak melakukan deposit 50rb, maka kalian akan mendapatkan 10% dari deposit teman yaitu 5rb dan kalian harus bermain sampai 25rb karena untuk minimal melakukan withdraw sebesar 25rb.
6. Jika tidak mencapai syarat turn over dan ingin melakukan wd maka bonus akan ditarik kembali
7. Tidak berlaku kesamaan IP Adress,no rek, dan nama yang sama.
8. Apabila Ada Indikasi Kecurangan Anapoker Berhak membatalkan Bonus Secara Sepihak
Kunjungi kami di https://www.linktr.ee/anapoker_ofc
Tunggu apalagi segera ajak teman kalian bermain sekarang juga bersama OVO dan klaim bonusnya bersama Anapoker !!