Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Empat Messi dari Asia Tenggara

Siapa yang tak kenal sosok Lionel Messi? Pesepakbola andal asal negeri "Tango" Argentina yang disebut-sebut sebagai titisan Maradona. Meski berpostur kurang ideal untuk bermain bola di Eropa, kecepatan, kelincahan, serta kecerdasan dalam mengolah si kulit bundarlah yang menjadi tumpuan pemain andalan FC Barcelona ini.

Kesohorannya ke seantero jagad membuat nama Messi kerap disematkan pada pemain sepakbola yang punya tifikal permainan yang sama dengannya; cepat, lincah, dan cerdik. Maka jangan heran jika kita mendengar ada Messinya negara ini, Messinya negara anu, meski nyatanya jika dibandingkan skill antara Messi asli dan Messi KW agak jomplang.

Perhelatan AFF Suzuki Cup 2016 seolah menjadi panggung bagi anak muda bertalenta Asia Tenggara. Selain karena faktor pemain senior yang mulai pensiun dari tim nasional, tren dunia yang mulai mengembangkan anak muda membuat mayoritas negara peserta kejuaraan memilih pemain muda untuk mengisi skuad mereka.

Karenanya hadirlah beberapa nama yang selama kejuaraan berlangsung permainannya mencuri perhatian publik. Sekali lagi, Messi tetap menjadi tolak ukur, dan jangan tanya "kenapa tidak Cristiano Ronaldo yang jadi padanan?" karena saya lagi bahas Messi, bukan Ronaldo.

Berikut saya himpun empat pemain sepakbola Asia Tenggara yang dijuluki Messi di negaranya :

1. Chan Vathanaka (Kamboja)

Chan Vathanaka, Messinya Kamboja, Messi from Cambodia, AFF Suzuki Cup 2016

Chan Vathanaka adalah pemain sepakbola asal Kamboja kelahiran 23 Januari 1994. Skill pemain yang moncer bersama klub lokal Boeung Ket Angkor ini cukup mumpuni di negaranya, dan perlu diperhitungkan di Asia. Pada 2015 ia berhasil membukukan 55 gol di semua ajang. Bahkan menurut catatan wikipedia, pada tahun 2012 pemain yang bisa menempati berbagai posisi di lini serang ini pernah mencetak 116 gol dari 90 laga. Warbyazah! Kalau benar.

Kecepatan, kelincahan, dan kecerdikan pemain bertinggi 173cm ini telah menjadikannya sebagai idola baru dan harapan publik Kamboja di masa depan. Tak salah jika tahun ini klub divisi 3 liga Jepang, Fujieda MYFC memberikan kesempatan trial pada Messinya Kamboja ini.

2. Nguyen Cong Phuong (Vietnam)

Nguyen Cong Phuong, Messinya Vietnam, Messi from Vietnam, AFF Suzuki Cup 2016

Nguyen Cong Phuong merupakan pemain sepakbola asal Vietnam kelahiran 21 Januari 1995. Skill pemain yang memulai karir professional bersama Hoang Anh Gia Lai ini menyita perhatian publik pada kualifikasi AFC Cup U-19 tahun 2014 setelah menjadi Top Skor dengan raihan 7 gol, dua diantaranya diceploskan ke gawang Australia dan mengantarkan Vietnam menang 5-1.

Kecerdasan dan kelincahannya di lapangan membuat klub J-League 2, Mito HollyHock rela menebus $100.000 untuk meminjam jasa Messinya Vietnam ini. Meski pada kenyataannya pemain jebolan HAGL - Arsenal JMG Academy ini tak banyak diberi kesempatan bermain di sana.

3. Andik Vermansyah (Indonesia)

Andik Vermansyah, Messinya Indonesia, Messi from Indonesia, AFF Suzuki Cup 2016

Andik Vermansyah adalah pemain sepakbola asal Indonesia kelahiran 23 November 1991. Meski bertubuh pendek, pemain yang memulai karir professional bersama Persebaya Surabaya ini memiliki kecepatan dan kelincahan yang mampu mengacak-acak pertahanan lawan. Karirnya pun semakin menanjak setelah mendapat posisi inti dalam tubuh Persebaya Surabaya (karena suatu hal berubah menjadi Persebaya 1927).

Pada tahun 2012, ESPN Soccernet memasukkan Andik dalam daftar satu dari sepuluh pemain sepakbola Asia yang mencuri perhatian. Pemain kelahiran Jember, Jawa Timur ini sempat trial bersama klub Major League Soccer, D.C. United, dan klub J-League, Ventrofet Kofu.

Kini pemain berjuluk Messinya Indonesia ini bermain reguler bersama klub kasta tertinggi liga Malaysia, Selangor FA.

4. Chanathip Songkrasin (Thailand)

Chanathip Songkrasin, Messinya Thailand, Messi from Thailand, Messi Jay, AFF Suzuki Cup 2016

Chanathip Songkrasin merupakan pemain asal Thailand kelahiran 5 Oktober 1993. Memiliki tubuh setinggi 158cm tak menghambat dirinya untuk menampilkan skill mumpuni sebagai gelandang. Tak usah ragu bertanya bagaimana skill pemain yang memulai karir professional bersama BEC Tero Sasana ini, gelar pemain terbaik piala AFF dalam dua edisi (2014 dan 2016) menjadi bukti dirinya layak dijuluki Messinya Thailand.

Kabar terbaru, dirinya akan menjalani masa peminjaman dari Muangthong United oleh klub J-League, Consadole Sapporo untuk menggantikan posisi Irfan Bachdim yang tak memperpanjang kontrak.

Pembaca yang budiman, mungkin di hati kecil Anda terselip tanya, "kenapa Messi hanya muncul dari empat negara di atas saja?" Jawabannya sederhana, karena empat negara peserta lainnya cenderung mengisi skuad mereka dengan pemain-pemain lama yang berpengalaman. Jika pun mengembangkan pemain muda, permainan mereka kurang menonjol, dan mungkin juga gaya main mereka tak seperti Lionel Messi.

Misalnya Filipina yang bertahan dengan pakem naturalisasinya, Singapura yang mulai menetralisir skuadnya dari pemain asing, Malaysia yang mulai ditinggal pemain-pemain senior, serta Myanmar yang sempat mau menaturalisasi bek Indonesia, Dedi Gusmawan, dan entahlah saya kurang suka dengan negara yang satu ini.

Di luar semua itu, penjulukkan "Messi" bukanlah kemauan mereka, melainkan penilaian publik karena skill yang mereka punya. Mudah-mudahan kemampuan mereka akan sejebred julukannya. Semoga julukan tersebut menjadi do'a dan bukan ajang lebay yang hanya omong kosong belaka. Patut kita tunggu kelanjutan kiprah empat anak muda  bertalenta dari Asia Tenggara, sembari menanti hadirnya Messi-Messi Asia Tenggara lainnya. Salam olahraga.

2 komentar untuk "Empat Messi dari Asia Tenggara"