Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tak Semua Peristiwa Layak Jadi Berita

Berita merupakan sajian utama dalam media massa, selain opini dan iklan. Menurut Mitchel V. Charnley (dalam Romli, 2009: 5-6) dapat disimpulkan bahwa sebuah berita setidaknya mengandung nilai aktual, faktual, penting, dan menarik.

Aktual, artinya berita mengandung unsur ketepatan waktu dan kebaruan. Ketepatan waktu maksudnya berita disajikan dalam momen yang tepat, ketika kasus yang diangkat sedang ramai diperbincangkan. Sedangkan, kebaruan maksudnya berita yang disajikan memberi pemahaman dan informasi baru bagi pembacanya.

Faktual, artinya berita harus berpijak pada kejadian nyata (fakta). Fakta dalam dunia jurnalistik dapat berupa peristiwa nyata, data dari sumber berita, dan pernyataan narasumber. Berita tidak boleh dicampuri opini wartawan atau penulisnya.

Penting, artinya berita harus menyangkut kepentingan orang banyak. Salah satu contoh adalah berita mengenai kebijakan pemerintah menaikan harga BBM.

Menarik, artinya menggugah hasrat khalayak untuk membacanya. Berita yang disajikan mampu menarik perhatian dan rasa ingin tahu atau curiousity.

Perumpamaan klasik yang dikemukakan Lord Notchclife dari Inggris yakni, “If a dog bites a man thats not news. But if a man bites a dog thats news”. Kira-kira artinya, “Jika seekor anjing menggigit orang, itu bukanlah berita. Tapi, jika orang menggigit anjing, itulah berita”. Perumpamaan tersebut menekankan pada nilai menarik, padahal berita tak cukup hanya mengandalkan nilai menarik.

Perumpamaan Nothclife tadi bisa saja disanggah, “Jika orang yang digigit oleh anjing itu bukan orang biasa, melainkan orang yang memiliki popularitas atau public figure seperti aktris atau presiden, tentu peristiwa itu akan layak menjadi berita”.

Tak Semua Peristiwa Layak Jadi Berita
Child exploitation - Dok. beautysecretstalk.com
Perumpamaan lain, lihat foto berita pada postingan yang sedang anda baca ini. Jika yang sedang memegang cangkul itu adalah orang dewasa -bukan anak kecil- apakah masih layak disebut foto berita? Menurut saya tidak, alasannya sederhana, “tidak menarik dan sudah biasa”.

Berita menarik bukan hanya peristiwa keanehan atau keganjilan saja. Menarik di sini mencakup berita yang mengandung kelucuan, keluarbiasaan, dan berita yang mengandung human interest seperti pada foto di atas.

Simpulan dari paparan di atas, bahwa tidak semua peristiwa layak menjadi berita. Melainkan peristiwa yang memenuhi sebagian atau seluruh nilai beritalah yang layak dijadikan sebuah berita. Semoga postingan ini dapat bermanfaat. Wassalam.

- Rujukan -

Asep Syamsul M Romli. 2009. Jurnalistik Praktis untuk Pemula. Bandung: Remaja Rosdakarya.

2 komentar untuk "Tak Semua Peristiwa Layak Jadi Berita"

  1. Tunjukkan Kode "BV001" untuk mendapatkan bonus sebesar 10% setiap harinya.. info lebih lanjut hubungi kami di WA : +62812-2222-995 atau BBM : D8C363CA terima kasih..

    BalasHapus
  2. Perlihatkan postingan ini untuk claim bonus angpao dari BolaVita sebesar 1,5 Juta! info lebih lanjut hubungi kami di WA : +62812-2222-995, BBM : BOLAVITA / D8C363CA...

    BalasHapus